Kritikan PDIP Kepada Jokowi Cuma Cuci Tangan Agar Tidak Disalahkan Rakyat
Kritikan PDIP Kepada Jokowi Cuma Cuci Tangan Agar Tidak Disalahkan Rakyat - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Kritikan PDIP Kepada Jokowi Cuma Cuci Tangan Agar Tidak Disalahkan Rakyat yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Kritikan yang dilontarkan oleh kader PDI Perjuangan atas naiknya iuran BPJS Kesehatan dapat ditafsirkan sebagai upaya "cuci tangan" PDIP selaku partai penguasa agar tidak ikut disalahkan.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (16/5).
"Momentum agar PDIP tak ikut-ikutan disalahkan oleh rakyat," kata Ujang Komarudin.
Menurutnya, kritikan sekeras apapun kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo, jika dilakukan atas nama individu-individu diyakini tidak akan berpengaruh. Apalagi, Jokowi notabene adalah kader partai sendiri.
"Kritikan tersebut tak membuat Jokowi mencabut Perpres-nya tersebut," tuturnya.
Lebih lanjut, pengamat politik jebolan Universitas Indonesia (UI) ini menilai, dalam kasus naiknya iuran BPJS ini menunjukkan seorang kepala negara mengangkangi putusan Mahkamah Agung (MA) yang bersifat binding (mengikat).
"Presiden telah melangkahi MA yang telah membatalkan iuran BPJS sebelumnya. Itu konyol dan menyesakkan dada masyarakat," pungkasnya.
Dua kader PDIP mengkritik keras keputusan Jokowi yang menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Yaitu, anggota Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning, dan Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo.
Ribka Tjiptaning menyebut pemerintah telah menambah beban rakyat karena telah menaikkan iuran BPJS di tengah pandemik Covid-19.[rmol]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Kritikan PDIP Kepada Jokowi Cuma Cuci Tangan Agar Tidak Disalahkan Rakyat yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Kritikan PDIP Kepada Jokowi Cuma Cuci Tangan Agar Tidak Disalahkan Rakyat yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Kritikan yang dilontarkan oleh kader PDI Perjuangan atas naiknya iuran BPJS Kesehatan dapat ditafsirkan sebagai upaya "cuci tangan" PDIP selaku partai penguasa agar tidak ikut disalahkan.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (16/5).
"Momentum agar PDIP tak ikut-ikutan disalahkan oleh rakyat," kata Ujang Komarudin.
Menurutnya, kritikan sekeras apapun kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo, jika dilakukan atas nama individu-individu diyakini tidak akan berpengaruh. Apalagi, Jokowi notabene adalah kader partai sendiri.
"Kritikan tersebut tak membuat Jokowi mencabut Perpres-nya tersebut," tuturnya.
Lebih lanjut, pengamat politik jebolan Universitas Indonesia (UI) ini menilai, dalam kasus naiknya iuran BPJS ini menunjukkan seorang kepala negara mengangkangi putusan Mahkamah Agung (MA) yang bersifat binding (mengikat).
"Presiden telah melangkahi MA yang telah membatalkan iuran BPJS sebelumnya. Itu konyol dan menyesakkan dada masyarakat," pungkasnya.
Dua kader PDIP mengkritik keras keputusan Jokowi yang menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Yaitu, anggota Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning, dan Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo.
Ribka Tjiptaning menyebut pemerintah telah menambah beban rakyat karena telah menaikkan iuran BPJS di tengah pandemik Covid-19.[rmol]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Mengapa PERTANIAN THAILAND Maju Pesat, Sementara INDONESIA Terpuruk (Impor)
- Gini Loh Cara Mereka Jegal Anies...
- Ketua Forum Rekat RI: Anies akan Terus Dikeroyok BuzzerRp, Media Cukong, Isu-isu dan Duit Cukong!
- Trending #WaspadaHoaxIstana, Rocky Gerung Disinggung
- Ustadz Tengku ke Denny Siregar: Zaman SBY Dolar AS di Bawah Rp10 Ribu
Komentar
Posting Komentar