Guru Besar UII Diteror Gara-Gara Diskusi Pemecatan Presiden, Refly Harun: yang Gak Boleh Maksa Mundur
Guru Besar UII Diteror Gara-Gara Diskusi Pemecatan Presiden, Refly Harun: yang Gak Boleh Maksa Mundur - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Guru Besar UII Diteror Gara-Gara Diskusi Pemecatan Presiden, Refly Harun: yang Gak Boleh Maksa Mundur yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Aksi teror terhadap Guru Besar Fakultas Hukum UII, Prof Ni’Matul Huda, menuai reaksi keras dari banyak tokoh.
Mereka menilai apa yang dilakukan sekelompok orang itu merupakan bukti menciderai demokrasi yang dibangun berbasis akademis.
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, bahkan mengatakan meminta presiden mundur itu merupakan bagian dari hak berdemokrasi.
“Yang nggak boleh, maksa presiden mundur,” ucapnya melalui akun Twitter, Minggu (31/5/2020).
Bukan cuma panitia penyelenggara diskusi yang diintimidasi, pemateri diskusi bertajuk “Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan” juga diteror.
Rumah guru besar wanita itu didatangi sejumlah oknum tertentu di rumahnya di Dusun Surogenen Yogyakarta. Pintu rumahnya digedor-gedor. Ia diawasi sejak Kamis malam (27/5) hingga Jumat pagi (28/5).
Akibatnya, Prof Ni’matul Huda batal memberikan materi diskusi yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).[pojok satu]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Guru Besar UII Diteror Gara-Gara Diskusi Pemecatan Presiden, Refly Harun: yang Gak Boleh Maksa Mundur yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Guru Besar UII Diteror Gara-Gara Diskusi Pemecatan Presiden, Refly Harun: yang Gak Boleh Maksa Mundur yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Aksi teror terhadap Guru Besar Fakultas Hukum UII, Prof Ni’Matul Huda, menuai reaksi keras dari banyak tokoh.
Mereka menilai apa yang dilakukan sekelompok orang itu merupakan bukti menciderai demokrasi yang dibangun berbasis akademis.
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, bahkan mengatakan meminta presiden mundur itu merupakan bagian dari hak berdemokrasi.
“Yang nggak boleh, maksa presiden mundur,” ucapnya melalui akun Twitter, Minggu (31/5/2020).
Bukan cuma panitia penyelenggara diskusi yang diintimidasi, pemateri diskusi bertajuk “Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan” juga diteror.
Rumah guru besar wanita itu didatangi sejumlah oknum tertentu di rumahnya di Dusun Surogenen Yogyakarta. Pintu rumahnya digedor-gedor. Ia diawasi sejak Kamis malam (27/5) hingga Jumat pagi (28/5).
Akibatnya, Prof Ni’matul Huda batal memberikan materi diskusi yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).[pojok satu]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Tuduhan Baru AS: China Kirimkan Penumpang Untuk Sebarkan Virus Corona Melalui Udara
- Sandi Uno Ogah Ikuti Jokowi, “Saya Menolak Damai dengan Corona sampai Vaksin Ditemukan”
- PDIP dan Golkar Kritik Habis Jokowi, Pengamat Bilang Begini
- Cerita Mbah Ponikem Kembalikan Dana BST Rp 600.000: Tuginem Lebih Butuh
- Dilema Penyelenggaran Pilkada Di Tengah Covid-19, Pengamat: Urus Dulu Rakyat Yang Kelaparan, Baru Pikirkan Pilkada
Komentar
Posting Komentar