Natalius Pigai: Saya Setuju Pesantren Jadi Sentra Ekonomi Umat, Jangan Hanya Dimanfaatkan Saat Pemilu
Natalius Pigai: Saya Setuju Pesantren Jadi Sentra Ekonomi Umat, Jangan Hanya Dimanfaatkan Saat Pemilu - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Natalius Pigai: Saya Setuju Pesantren Jadi Sentra Ekonomi Umat, Jangan Hanya Dimanfaatkan Saat Pemilu yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Pondok pesantren merupakan salah satu tempat yang harus menjadi perhatian serius pemerintah saat menerapkan new normal.
Pasalnya, tanpa perhatian serius, maka kondisi 28.000 pesantren dengan 18 juta santri dan 1,5 juta pengajar serta jutaan masyarakat sekitar pesantren yang menggantungkan kehidupan ekonominya pada pesantren bisa terganggu.
Atas alasan itu, aktivis HAM Natalius Pigai mendukung langkah PKB yang mendesak agar segala upaya dilakukan di pesantren, sehingga dalam fase new normal tidak menjadi cluster baru virus corona.
Sebab bagi Natalius Pigai, pesantren bukan sebatas tempat belajar agama dan peradaban Islam. Melainkan juga menjadi salah satu tempat umat menggantungkan sektor ekonomi.
“Saya setuju, pesantren tidak hanya tempat belajar teologia dan peradabaan Islam tetapi juga sentra ekonomi umat NU,” tegasnya kepada redaksi, Kamis (28/5).
Mantan komisioner Komnas HAM itu yakin bahwa pesantren bisa berubah menjadi segmen rakyat yang riil jika pemerintah benar-benar memberi perhatian.
Hanya saja, selama ini pesantren sebatas dimanfaatkan oleh kalangan tertentu di waktu tertentu. Khususnya, sebatas untuk jadi tempat meraup suara saat pemilu.
“Jangan sampai mereka dimanfaatkan saat pemilu tapi diabaikan saat mereka susah,” tutupnya. (Rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Natalius Pigai: Saya Setuju Pesantren Jadi Sentra Ekonomi Umat, Jangan Hanya Dimanfaatkan Saat Pemilu yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Natalius Pigai: Saya Setuju Pesantren Jadi Sentra Ekonomi Umat, Jangan Hanya Dimanfaatkan Saat Pemilu yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Pondok pesantren merupakan salah satu tempat yang harus menjadi perhatian serius pemerintah saat menerapkan new normal.
Pasalnya, tanpa perhatian serius, maka kondisi 28.000 pesantren dengan 18 juta santri dan 1,5 juta pengajar serta jutaan masyarakat sekitar pesantren yang menggantungkan kehidupan ekonominya pada pesantren bisa terganggu.
Atas alasan itu, aktivis HAM Natalius Pigai mendukung langkah PKB yang mendesak agar segala upaya dilakukan di pesantren, sehingga dalam fase new normal tidak menjadi cluster baru virus corona.
Sebab bagi Natalius Pigai, pesantren bukan sebatas tempat belajar agama dan peradaban Islam. Melainkan juga menjadi salah satu tempat umat menggantungkan sektor ekonomi.
“Saya setuju, pesantren tidak hanya tempat belajar teologia dan peradabaan Islam tetapi juga sentra ekonomi umat NU,” tegasnya kepada redaksi, Kamis (28/5).
Mantan komisioner Komnas HAM itu yakin bahwa pesantren bisa berubah menjadi segmen rakyat yang riil jika pemerintah benar-benar memberi perhatian.
Hanya saja, selama ini pesantren sebatas dimanfaatkan oleh kalangan tertentu di waktu tertentu. Khususnya, sebatas untuk jadi tempat meraup suara saat pemilu.
“Jangan sampai mereka dimanfaatkan saat pemilu tapi diabaikan saat mereka susah,” tutupnya. (Rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Listrik Mahal, Roy Suryo: Apa Salahnya PLN Info Dari Awal?
- Kisah Nabi Muhammad, Tokoh Pertama yang Ajarkan Sikap Anti Rasisme
- Masihkah Pemerintah Ngotot Bersandar Pada Oligarki Batubara Dan Fosil?
- Saking Jengkelnya, Novel Baswedan Buka ‘Lowongan’ Mahasiswa Hukum Ajari Aparat Penegak Hukum
- Penyerang Novel Dituntut 1 Tahun Penjara, Lebih Ringan dari Aktivis Papua yang Unjuk Rasa Tanpa Kekerasan
Komentar
Posting Komentar