Sekeluarga Dukun yang Obati Pasien Corona Kabur dari RS di-Rapid Test
Sekeluarga Dukun yang Obati Pasien Corona Kabur dari RS di-Rapid Test - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Sekeluarga Dukun yang Obati Pasien Corona Kabur dari RS di-Rapid Test yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Dukun dan dua anggota keluarganya hari ini menjalani rapid test setelah mengobati pasien COVID-19 yang kabur dari rumah sakit. Rapid test hanya dilakukan kepada keluarga dukun, sementara 10 pasiennya diisolasi mandiri.
"Hari ini kami dari Tim Gugus Tugas COVID-19 akan ke lokasi untuk melaksanakan rapid test kepada keluarga Haji Ansori," kata Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Puskesmas Sukamakmur, Teguh Yudiana kepada VIVA pada Kamis 14 Mei 2020.
Teguh menjelaskan rapid test akan dilakukan kepada keluarga “mantri” tersebut di tempat praktiknya yang bernama Pengobatan Tradisional Haji Ansori yang berlokasi di Kampung Legok Nyenang, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor
Teguh mengatakan, sebanyak 13 orang ditetapkan sebagai ODP yang terdiri dari dukun dan dua anggota keluarganya, serta 10 pasien di di lokasi. Pelaksanaan rapid test ini dilakukan dengan protokol penanganan Corona COVID-19. Orang yang bersentuhan langsung dengan pasien berstatus ODP menjalani rapid test.
"Rencana baru keluarganya Ansori dulu, ya karena ada kontak dengan pasien COVID-19," jelas Teguh
Sementara untuk 10 pasien sakit lain yang dirawat tabib tersebut, tim gugus tugas sudah melakukan pendataan. Namun belum mengarah pada interaksi bersentuhan langsung. Oleh karenanya, 10 orang pasien hanya diisolasi dan belum menjalani rapid test. Mereka hanya menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Pengawasan kondisinya akan dilakukan 24 jam oleh petugas puskesmas.
"Disarankan dengan isolasi mandiri selama 14 dengan pantauan Tim Gugus COVID-19 kecamatan dan dibantu gugus desa setempat. Sementara untuk kesehatannya dipantau tim kesehatan Puskesmas dengan cara on call atau via WA," kata Teguh.[viva]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Sekeluarga Dukun yang Obati Pasien Corona Kabur dari RS di-Rapid Test yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Sekeluarga Dukun yang Obati Pasien Corona Kabur dari RS di-Rapid Test yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Dukun dan dua anggota keluarganya hari ini menjalani rapid test setelah mengobati pasien COVID-19 yang kabur dari rumah sakit. Rapid test hanya dilakukan kepada keluarga dukun, sementara 10 pasiennya diisolasi mandiri.
"Hari ini kami dari Tim Gugus Tugas COVID-19 akan ke lokasi untuk melaksanakan rapid test kepada keluarga Haji Ansori," kata Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Puskesmas Sukamakmur, Teguh Yudiana kepada VIVA pada Kamis 14 Mei 2020.
Teguh menjelaskan rapid test akan dilakukan kepada keluarga “mantri” tersebut di tempat praktiknya yang bernama Pengobatan Tradisional Haji Ansori yang berlokasi di Kampung Legok Nyenang, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor
Teguh mengatakan, sebanyak 13 orang ditetapkan sebagai ODP yang terdiri dari dukun dan dua anggota keluarganya, serta 10 pasien di di lokasi. Pelaksanaan rapid test ini dilakukan dengan protokol penanganan Corona COVID-19. Orang yang bersentuhan langsung dengan pasien berstatus ODP menjalani rapid test.
"Rencana baru keluarganya Ansori dulu, ya karena ada kontak dengan pasien COVID-19," jelas Teguh
Sementara untuk 10 pasien sakit lain yang dirawat tabib tersebut, tim gugus tugas sudah melakukan pendataan. Namun belum mengarah pada interaksi bersentuhan langsung. Oleh karenanya, 10 orang pasien hanya diisolasi dan belum menjalani rapid test. Mereka hanya menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Pengawasan kondisinya akan dilakukan 24 jam oleh petugas puskesmas.
"Disarankan dengan isolasi mandiri selama 14 dengan pantauan Tim Gugus COVID-19 kecamatan dan dibantu gugus desa setempat. Sementara untuk kesehatannya dipantau tim kesehatan Puskesmas dengan cara on call atau via WA," kata Teguh.[viva]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Keuangan Bergantung Pajak Dan Utang, Faisal Basri: Pengelolaan Fiskal Negara Ugal-ugalan
- Salim Said di ILC: Omnya Luhut Terlibat dalam Gestapu
- Aktivis Jennifer Zeng Mencurigai Ada Peranan CCP (Partai Komunis China) dalam Kerusuhan di Amerika
- IPW Minta Ruslan Buton Dibebaskan, Karena Penangkapannya Tak Punya Dasar Hukum yang Jelas
- Bukannya Minta Maaf, Ade Armando Malah Minta Din Syamsuddin Menjelaskan ke Publik
Komentar
Posting Komentar