Telan Anggaran Rp 15 Triliun, Gde Siriana: Saat Ini Rakyat Lebih Butuh Makan, Bukan Pilkada
Telan Anggaran Rp 15 Triliun, Gde Siriana: Saat Ini Rakyat Lebih Butuh Makan, Bukan Pilkada - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Telan Anggaran Rp 15 Triliun, Gde Siriana: Saat Ini Rakyat Lebih Butuh Makan, Bukan Pilkada yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Pemerintah tetap ngotot menggelar Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemik Covid-19. Gelaran pilkada disepakati pada Desember tahun ini.
Padahal, saat itu, belum diketahaui apakah virus corona akan berakhir atau sudah berkurang.
Selain itu, anggaran yang 'wah' untuk pilkada seharusnya bisa digunakan untuk masyarakat yang membutuhkan di tengah susahnya ekonomi.
Board Member of Bandung Innitiaves Network, Gde Siriana Yusuf menegaskan, di tengah pandemik saat ini rakyat lebih butuh makan ketimbang pilkada.
"Anggarannya Rp 15 triliun. Angka yang sangat berarti untuk rcovery ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terdampak Covid-19 jika bisa dicairkan sejak Juni 2020. Saat ini, rakyat lebih butuh makan bukan pilkada," ujar Gde Siriana, Sabtu (9/5).
Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Syarifuddin menegaskan, anggaran total untuk pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 bisa mencapai lebih dari Rp 15 triliun.
Jumlah tersebut naik 202,40 persen jika dibandingkan dengan anggaran Pilkada Serentak 2015.[rmol]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Telan Anggaran Rp 15 Triliun, Gde Siriana: Saat Ini Rakyat Lebih Butuh Makan, Bukan Pilkada yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Telan Anggaran Rp 15 Triliun, Gde Siriana: Saat Ini Rakyat Lebih Butuh Makan, Bukan Pilkada yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Pemerintah tetap ngotot menggelar Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemik Covid-19. Gelaran pilkada disepakati pada Desember tahun ini.
Padahal, saat itu, belum diketahaui apakah virus corona akan berakhir atau sudah berkurang.
Selain itu, anggaran yang 'wah' untuk pilkada seharusnya bisa digunakan untuk masyarakat yang membutuhkan di tengah susahnya ekonomi.
Board Member of Bandung Innitiaves Network, Gde Siriana Yusuf menegaskan, di tengah pandemik saat ini rakyat lebih butuh makan ketimbang pilkada.
"Anggarannya Rp 15 triliun. Angka yang sangat berarti untuk rcovery ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terdampak Covid-19 jika bisa dicairkan sejak Juni 2020. Saat ini, rakyat lebih butuh makan bukan pilkada," ujar Gde Siriana, Sabtu (9/5).
Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Syarifuddin menegaskan, anggaran total untuk pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 bisa mencapai lebih dari Rp 15 triliun.
Jumlah tersebut naik 202,40 persen jika dibandingkan dengan anggaran Pilkada Serentak 2015.[rmol]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Tanggapi Amukan Risma, Pengamat: Pemimpin Itu Bekerja Dengan Hati, Bukan Emosi
- Lima Bulan, Kasus Covid-19 Di Dunia Sudah Tembus Enam Juta Jiwa!
- Permadi Arya Bisa Dipanggil Paksa Dan Ditahan Jika…
- Bagi Pakar Hukum Trisakti, Ruslan Buton Sebatas Menyampaikan Aspirasi Dan Belum Bisa Dipidana
- Memecat Presiden Itu Bukan Makar
Komentar
Posting Komentar