Akar Masalah Ada Di Pengelolaan BPJS, Bukan Iuran Dari Rakyat
Akar Masalah Ada Di Pengelolaan BPJS, Bukan Iuran Dari Rakyat - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Akar Masalah Ada Di Pengelolaan BPJS, Bukan Iuran Dari Rakyat yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Langkah Presiden Joko Widodo yang ngotot menaikkan iuran BPJS Kesehatan di tengah pandemik Covid-19 dirasa tidak adil.
Selain masalah sensitifitas pemerintah yang kurang peka dengan penderitaan rakyat, akar masalah dari penyebab BPJS Kesehatan yang defisit juga belum tertangani.
“Ini tidak adil, lantaran akar masalah sesungguhnya ada pada pengelolaan BPJS yang amburadul, bukan pada kecilnya iuran yang dikutip dari masyarakat,” ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Jumat (15/5).
“Jangan bebani masyarakat terhadap masalah yang bersumber dari dalam BPJS,” sambungnya.
Dia mengingatkan bahwa dalam putusan Mahkamah Agung (MA) yang sempat membatalkan rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan, disebutkan bahwa ada kesalahan dan kecurangan dalam pengelolaan dan pelaksanaan program jaminan sosial oleh BPJS yang mengakibatkan terjadinya defisit.
Tidak hanya itu, KPK juga pernah mengkaji terdapat inefisiensi BPJS, yang salah satu penyebabnya masih terjadi kecurangan di lapangan.
“Banyak juga cerita kawan-kawan, biasanya ada yang sampai 1 orang membiayai anggota keluarganya yang lain. Kenaikan ini yang tentu akan makin membebani,” ujarnya.
Di sisi lain, Mardani menilai kenaikan iuran belum tentu dapat mengatasi permasalahan defisit yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.
“Dengan tingginya besaran iuran, bisa jadi penerimaan BPJS justru menurun, karena masyarakat semakin berat untuk membayar iuran BPJS,” sambungnya.
Terlebih Pak Jokowi sendiri yang mengatakan daya beli masyarakat mengalami penurunan. Di semua level baik menengah maupun ke bawah,” demikian Mardani Ali Sera. (Rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Akar Masalah Ada Di Pengelolaan BPJS, Bukan Iuran Dari Rakyat yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Akar Masalah Ada Di Pengelolaan BPJS, Bukan Iuran Dari Rakyat yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Langkah Presiden Joko Widodo yang ngotot menaikkan iuran BPJS Kesehatan di tengah pandemik Covid-19 dirasa tidak adil.
Selain masalah sensitifitas pemerintah yang kurang peka dengan penderitaan rakyat, akar masalah dari penyebab BPJS Kesehatan yang defisit juga belum tertangani.
“Ini tidak adil, lantaran akar masalah sesungguhnya ada pada pengelolaan BPJS yang amburadul, bukan pada kecilnya iuran yang dikutip dari masyarakat,” ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Jumat (15/5).
“Jangan bebani masyarakat terhadap masalah yang bersumber dari dalam BPJS,” sambungnya.
Dia mengingatkan bahwa dalam putusan Mahkamah Agung (MA) yang sempat membatalkan rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan, disebutkan bahwa ada kesalahan dan kecurangan dalam pengelolaan dan pelaksanaan program jaminan sosial oleh BPJS yang mengakibatkan terjadinya defisit.
Tidak hanya itu, KPK juga pernah mengkaji terdapat inefisiensi BPJS, yang salah satu penyebabnya masih terjadi kecurangan di lapangan.
“Banyak juga cerita kawan-kawan, biasanya ada yang sampai 1 orang membiayai anggota keluarganya yang lain. Kenaikan ini yang tentu akan makin membebani,” ujarnya.
Di sisi lain, Mardani menilai kenaikan iuran belum tentu dapat mengatasi permasalahan defisit yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.
“Dengan tingginya besaran iuran, bisa jadi penerimaan BPJS justru menurun, karena masyarakat semakin berat untuk membayar iuran BPJS,” sambungnya.
Terlebih Pak Jokowi sendiri yang mengatakan daya beli masyarakat mengalami penurunan. Di semua level baik menengah maupun ke bawah,” demikian Mardani Ali Sera. (Rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Haris Azhar ke Jokowi: PSBB itu Curang, Karena Anda Tidak Mau Tanggungjawab Logistik Warga
- Ferdian Paleka Saat Ditangkap Kena Balasan Ledekan: Sebentar Lagi Kamu Bebas..., Tapi Bohong!
- Prediksi LKPI, Pilpres 2024 Jadi Ajang Perang Bintang Menteri-Menteri Jokowi
- Kebanggaan Jokowi Atas Laju Ekonomi Didasari Argumen Pro Ekonomi, Bukan Pro Rakyat
- Aneh, Ada Aturan PSBB Tapi Ferdian Paleka Bisa Nyebrang Pelabuhan
Komentar
Posting Komentar