Angka Mati

Angka Mati - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.

Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Angka Mati yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Angka Mati

Oleh: Dahlan Iskan

SAYA mengalami kesulitan untuk belajar lebih menjaga diri. Saya sebenarnya sangat mendambakan informasi jenis itu --yang juga akan bisa dipakai banyak orang untuk bersama-sama belajar menjaga diri.

Yakni informasi dari bagian kematian penanganan Covid-19. Misalnya: Siapa saja yang meninggal dunia itu? Yang sekarang jumlahnya sudah lebih 1.000 orang itu. Yang sangat penting: berapa persen dari yang meninggal itu punya penyakit apa sebelumnya? Bagaimana latar belakang kehidupan mereka? Berapa persen yang berumur berapa?

Demikian juga berapa persen yang terlalu gemuk. Berapa persen yang terlalu kurus?

Dan seterusnya.

Maka saya pun usul: bagaimana kalau ada pihak yang ditunjuk secara khusus. Untuk membuat tabulasi informasi yang sangat diperlukan itu.

Saya bisa memahami --meski tidak sepenuhnya-- kerahasiaan pasien Covid-19 selama ini. Tapi hak kita juga untuk mendapat informasi yang benar di sekitar itu.

Tentu semua data pasien ada di rumah sakit. Lengkap. Termasuk yang meninggal dunia. Khususnya data primer yang sangat diperlukan untuk publik.

Sudah waktunya lembaga yang menangani Covid-19 secara teratur mempublikasikan informasi primer itu. Toh tidak akan bertentangan dengan rahasia apa pun.

Data yang kita perlukan adalah: hanya angkanya. Tidak sampai ke soal nama atau alamat.

Dari angka-angka yang disiarkan selama ini kita tidak bisa belajar banyak. Kecuali menambah waswas. Ke depan masyarakat harus terus belajar. Terutama untuk menghadapi kehidupan normal-baru.

Kita juga tidak mendapat pelajaran banyak dari Tiongkok. Kecuali belajar manajemen penanganannya. Saya pun mahfum. Tiongkok adalah negara komunis yang tertutup. Di sana banyak hal dirahasiakan --meski belakangan sudah banyak berubah pula.

Kita mendapat lebih banyak informasi dari Amerika Serikat. Terutama dari New York. Bahwa kelompok yang lebih banyak terkena Covid adalah masyarakat kulit hitam. Bahwa yang banyak meninggal adalah orang di atas 60 tahun. Yang sebelum kena Covid memang sudah berpenyakit. Yang terbanyak adalah sakit jantung dan tekanan darah tinggi --dua penyakit yang masih punya hubungan kekerabatan.

Menurut data itu, mayoritas yang meninggal adalah yang sebelumnya sudah punya penyakit pernafasan. Dan gula darah.

Dan yang badannya sangat gemuk.

Tapi itu di Amerika Serikat. Kita memerlukan data yang dari Indonesia. Yang di sini tidak ada masyarakat kulit hitam --dalam jumlah yang nyata.

Kita perlu siap-siap hidup dengan normal-baru. Begitu pula kecenderungan seluruh dunia. Semua mengarah ke kehidupan normal-baru. Rupanya tidak ada yang kuat berlama-lama dalam kehidupan terkekang.

Itu berarti kita harus lebih bisa membawa diri. Belajar dari data yang ada. Tapi kita belum punya data itu. Belum diberi.

Data itu juga penting bagi daerah-daerah yang belum terlalu diserang Covid-19. Agar bupatinya bisa antisipasi. Untuk lebih memerhatikan warga yang rawan terkena Covid-19.

Pasar adalah salah satu wilayah rawan. Tapi adakah pengurus pasar peduli siapa saja pedagang di dalamnya? Dalam pengertian pedagang yang mana yang lebih rawan terserang Covid-19? Lalu harus diapakan sebelum terkena virus?

Menghadapi kehidupan normal-baru nanti, setiap kelompok bisa mengidentifikasikan diri lebih baik. Belajar dari data. Yang kemungkinan sedang disiapkan.

Kita memerlukan sistem komunikasi baru. Ceramah, imbauan, ancaman, adalah model komunikasi yang tidak menggairahkan.

Ahli komunikasi sudah harus ambil peran lebih ke depan.

Kita sudah mulai bosan dengan data yang tiap hari ditampilkan. Yang tidak banyak lagi mengandung arti. Nyawa sudah dianggap menjadi angka-angka.

Angka yang mati pula. 

BANYAK DISUKAI PEMBACA :

Demikian pembahasan tentang Angka Mati yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.

Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Buzzer +62 Malah Menyerang Vietnam Yang Sukses Lockdown? Demi Bela Jokowi?

DPR Seharusnya Teriak Kencang Saat Pemerintah “Ngecrek” Utang Ke China

Kematian Akibat Corona di AS Lampaui Korban Perang Vietnam, Ini Faktanya