Anies Dikeroyok Menteri Jokowi Lantaran Publik Menyukai Cara Kerjanya
Anies Dikeroyok Menteri Jokowi Lantaran Publik Menyukai Cara Kerjanya - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Anies Dikeroyok Menteri Jokowi Lantaran Publik Menyukai Cara Kerjanya yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Sejumlah menteri Presiden Joko Widodo tengah kompak melancarkan serangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui pernyataan-pernyataan kontroversial di media sosial.
Mulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki anggaran untuk mendanai pendistribusian Bantuan Sosial (Bansos) kepada 1,1 juta warganya dan Menteri Sosial Juliari P Batubara mempermasalahkan data bansos.
Tidak cukup sampai di situ, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, juga sibuk mengulas permintaan karantina wilayah atau lockdown yang sempat digaungkan DKI Jakarta. Dia menyebut permintaan itu sebagai usulan konyol.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai bisa saja pemerintah pusat melakukan serangan karena merasa tersinggung atau malu karena kalah telak dari Anies Baswedan terkait penanganan Covid-19.
"Publik sudah terlanjur menyukai cara kerja Anies dibandingkan pemerintah pusat. Apalagi aturan pemerintah pusat terkait PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berubah-ubah dan aturannya saling bertabrakan antar menteri," ungkap Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/5).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu melanjutkan bahwa Anies mendapatkan poin positif dari rakyat sedangkan pemerintah pusat mendapat poin kurang.
Ujang turut membeberkan bahwa Pemerintah Pusat jauh ketinggalan dari Pemprov DKI dalam hal penanganan Virus Corona. Mulai dari melakukan pencegahan dengan membatasi dan menutup sejumlah akses publik hingga kebijakan bansos.
"Sampai-sampai pemerintah pusat menunggu goody back berlogo bantuan presiden, agar tak tertukar dengan bantuan dari pemprov," sindir Ujang.
Atas dasar hal tersebut, menurut Ujang wajar saja jika ada langkah-langkah untuk menjegal Anies menuju 2024 atau bisa saja pemerintah menginginkan bermain secara imbang dengan Anies.
"Atau juga ingin membalikan keadaan. Agar pemerintah pusat bisa dipandang positif oleh masyarakat terkait penanganan Corona saat ini," pungkasnya. [rmol]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Anies Dikeroyok Menteri Jokowi Lantaran Publik Menyukai Cara Kerjanya yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Anies Dikeroyok Menteri Jokowi Lantaran Publik Menyukai Cara Kerjanya yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Sejumlah menteri Presiden Joko Widodo tengah kompak melancarkan serangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui pernyataan-pernyataan kontroversial di media sosial.
Mulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki anggaran untuk mendanai pendistribusian Bantuan Sosial (Bansos) kepada 1,1 juta warganya dan Menteri Sosial Juliari P Batubara mempermasalahkan data bansos.
Tidak cukup sampai di situ, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, juga sibuk mengulas permintaan karantina wilayah atau lockdown yang sempat digaungkan DKI Jakarta. Dia menyebut permintaan itu sebagai usulan konyol.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai bisa saja pemerintah pusat melakukan serangan karena merasa tersinggung atau malu karena kalah telak dari Anies Baswedan terkait penanganan Covid-19.
"Publik sudah terlanjur menyukai cara kerja Anies dibandingkan pemerintah pusat. Apalagi aturan pemerintah pusat terkait PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berubah-ubah dan aturannya saling bertabrakan antar menteri," ungkap Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/5).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu melanjutkan bahwa Anies mendapatkan poin positif dari rakyat sedangkan pemerintah pusat mendapat poin kurang.
Ujang turut membeberkan bahwa Pemerintah Pusat jauh ketinggalan dari Pemprov DKI dalam hal penanganan Virus Corona. Mulai dari melakukan pencegahan dengan membatasi dan menutup sejumlah akses publik hingga kebijakan bansos.
"Sampai-sampai pemerintah pusat menunggu goody back berlogo bantuan presiden, agar tak tertukar dengan bantuan dari pemprov," sindir Ujang.
Atas dasar hal tersebut, menurut Ujang wajar saja jika ada langkah-langkah untuk menjegal Anies menuju 2024 atau bisa saja pemerintah menginginkan bermain secara imbang dengan Anies.
"Atau juga ingin membalikan keadaan. Agar pemerintah pusat bisa dipandang positif oleh masyarakat terkait penanganan Corona saat ini," pungkasnya. [rmol]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Sangat Menyentuh... Pesan Yang Disampaikan Novel Baswedan ke Febri Usai Tuntutan Jaksa 1 Tahun
- Muncul Klaster Baru Di Pasar Beijing, China Waswas Gelombang Kedua Covid-19
- INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA
- Prof. Dr. Craig Considine: Nabi Muhammad Manusia Pertama Dalam Sejarah Yang Menolak Rasisme
- Bukan PKI, Kata Politikus PDIP: Ancaman Negara Itu HTI, ISIS dan Kelompok Ekstrimis
Komentar
Posting Komentar