Awalnya Iseng Coba-coba Puasa, Sir Rowland Allanson Malah Masuk Islam
Awalnya Iseng Coba-coba Puasa, Sir Rowland Allanson Malah Masuk Islam - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Awalnya Iseng Coba-coba Puasa, Sir Rowland Allanson Malah Masuk Islam yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
PADA suatu hari, seorang intelektual dan bangsawan asal Inggris, Sir Rowland George Allanson, menyaksikan kaum muslimin di Pakistan sedang berpuasa. Ketika itu kebetulan sedang musim panas yang sangat terik.
“Sungguh gila orang-orang ini,” bathinnya. “Di panas terik seperti ini mereka tidak minum dan tidak makan.”
Setelah menyaksikan mereka yang berpuasa ternyata bukannya lemah, tapi malah tampak lebih segar dan bahagia, tergeraklah hatinya ingin mencoba merasakan nikmatnya berpuasa.
Maka, ia pun mulai berpuasa, bukan karena iman, melainkan sekadar coba-coba belaka. Pada hari pertama dan kedua, ia merasakan kepayahan yang luar biasa: tangan dan kakinya gemetaran.
Ketika meneruskan berpuasa sampai hari ketiga, ia mulai terbiasa. Dan pada hari keempat ia sudah merasakan kenikmatan berpuasa. Tubuhnya terasa ringan, pikirannya jernih, terbebas dari rangsangan dan keinginan aneh-aneh.
Karena penasaran dengan ajaran puasa ini, ia pun menyelidiki hakikat puasa sebagaimana diajarkan Islam. Sebagai ilmuwan, ia tak puas jika tidak mempelajari sesuatu sampai tuntas. Maka ia pun mempelajari dan meneliti Al-Quran.
Pada akhirnya, kepuasannya sebagai ilmuwan terpenuhi: ia menemukan kebenaran sejati. Hidayah Allah SWT pun menetes ke dalam qalbunya, hatinya melonjak bahagia. “Inilah agama yang selama ini aku cari-cari,” katanya.
Selang beberapa waktu kemudian, tepatnya 16 November 1913, ia pun membaca dua kalimah syahadat, dan mengganti namanya yang kemudian terkenal dengan panggilan “Syaikh Rahmatullah Al-Farooq”, sementara panggilan sehari-harinya “Lord Headly AlFarooq”.
Pengetahuan dan kekagumannya terhadap Islam kemudian ia tuangkan dalam sebuah buku yang laris, A Western Awakening to Islam (Fajar Kebangkitan Barat Menyambut Islam).
Sir Rowland George Allanson (19 Januari 1855 - 22 Juni 1935) adalah seorang 'Baron' atau bangsawan. Maka dia biasa disebut 'Baron Headly'.
Setelah masuk Islam, ia menjadi Tokoh Mualaf tekemuka di Inggris Raya.
Ia memimpin British Muslim Society untuk beberapa waktu.
[Video - Baron Headley. Great British Muslim]
(Sumber: Majalah alKisah No. 16/Tahun VIII, Wikipedia, Youtube)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Awalnya Iseng Coba-coba Puasa, Sir Rowland Allanson Malah Masuk Islam yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Awalnya Iseng Coba-coba Puasa, Sir Rowland Allanson Malah Masuk Islam yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
PADA suatu hari, seorang intelektual dan bangsawan asal Inggris, Sir Rowland George Allanson, menyaksikan kaum muslimin di Pakistan sedang berpuasa. Ketika itu kebetulan sedang musim panas yang sangat terik.
“Sungguh gila orang-orang ini,” bathinnya. “Di panas terik seperti ini mereka tidak minum dan tidak makan.”
Setelah menyaksikan mereka yang berpuasa ternyata bukannya lemah, tapi malah tampak lebih segar dan bahagia, tergeraklah hatinya ingin mencoba merasakan nikmatnya berpuasa.
Maka, ia pun mulai berpuasa, bukan karena iman, melainkan sekadar coba-coba belaka. Pada hari pertama dan kedua, ia merasakan kepayahan yang luar biasa: tangan dan kakinya gemetaran.
Ketika meneruskan berpuasa sampai hari ketiga, ia mulai terbiasa. Dan pada hari keempat ia sudah merasakan kenikmatan berpuasa. Tubuhnya terasa ringan, pikirannya jernih, terbebas dari rangsangan dan keinginan aneh-aneh.
Karena penasaran dengan ajaran puasa ini, ia pun menyelidiki hakikat puasa sebagaimana diajarkan Islam. Sebagai ilmuwan, ia tak puas jika tidak mempelajari sesuatu sampai tuntas. Maka ia pun mempelajari dan meneliti Al-Quran.
Pada akhirnya, kepuasannya sebagai ilmuwan terpenuhi: ia menemukan kebenaran sejati. Hidayah Allah SWT pun menetes ke dalam qalbunya, hatinya melonjak bahagia. “Inilah agama yang selama ini aku cari-cari,” katanya.
Selang beberapa waktu kemudian, tepatnya 16 November 1913, ia pun membaca dua kalimah syahadat, dan mengganti namanya yang kemudian terkenal dengan panggilan “Syaikh Rahmatullah Al-Farooq”, sementara panggilan sehari-harinya “Lord Headly AlFarooq”.
Pengetahuan dan kekagumannya terhadap Islam kemudian ia tuangkan dalam sebuah buku yang laris, A Western Awakening to Islam (Fajar Kebangkitan Barat Menyambut Islam).
Sir Rowland George Allanson (19 Januari 1855 - 22 Juni 1935) adalah seorang 'Baron' atau bangsawan. Maka dia biasa disebut 'Baron Headly'.
Setelah masuk Islam, ia menjadi Tokoh Mualaf tekemuka di Inggris Raya.
Ia memimpin British Muslim Society untuk beberapa waktu.
[Video - Baron Headley. Great British Muslim]
(Sumber: Majalah alKisah No. 16/Tahun VIII, Wikipedia, Youtube)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- MENGEJUTKAN! Babe Haikal Ungkap "Keahlian" TKA Yang Tidak Dimiliki Pekerja Lokal
- Dahlan Iskan Beberkan Alasan DPR Ngotot Cetak Uang Rp 600 T
- Uang Alot
- TERNYATA Gak Bisa Dilawan dengan Joget Tiktok, Mahfud MD Sekarang Akui Pemerintah Repot Kewalahan Hadapi Covid-19
- dr. Tifa: Kasus COVID-19 memperlihatkan, NYAWA RAKYAT bukan harta berharga bagi Negara
Komentar
Posting Komentar