Ini Alasan Pria Ber-APD Teriak-teriak 'Kami Capek' hingga Viral
Ini Alasan Pria Ber-APD Teriak-teriak 'Kami Capek' hingga Viral - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Ini Alasan Pria Ber-APD Teriak-teriak 'Kami Capek' hingga Viral yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Henry Sulfianto nekat menggelar aksi tunggal hingga viral di media sosial. Relawan COVID-19 asal Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan ini mengaku, aksi tersebut didasari rasa kasihan pada tenaga medis.
Henry mengatakan aksi itu dilakukan setelah melihat fakta banyak tenaga medis terpapar Corona karena merawat pasien. Di sisi lain pengorbanan mereka seperti tidak dihargai oleh masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona.
"Itu spontan saja. Kebetulan saya relawan COVID-19 jadi punya APD. Saya merasa respek pada petugas medis, saya kasihan sama mereka, yang bekerja mempertaruhkan nyawa demi merawat pasien. Sementara masih banyak warga yang berkerumun di pusat perbelanjaan, di pasar-pasar tanpa peduli aturan pemerintah," ungkap Henry kepada detikcom, Minggu (24/5/2020).
Henry mengatakan, di Pasuruan sudah banyak tenaga medis yang terpapar Corona saat bertugas. Mereka tertular pasien yang mereka rawat.
"Sudah ada 12 tenaga medis yang terpapar. Dan hari ini, tambah 8 lagi. Kalau semua tenaga medis terpapar, siapa yang menangani pasien," keluhnya.
Lewat aksinya itu, ia ingin memohon pada masyarakat agar patuh protokol kesehatan. Keluar rumah jika ada kepentingan mendesak, memakai masker dan tertib physical distancing.
Faktanya itu dilanggar semua. Kalau terus dilakukan jumlah orang yang tertular akan semakin banyak," tandasnya.
Aksi Henry dilakukan di sekitar Alun-alun Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/5). Dalam aksi itu, Henry mondar-mandir di tepi jalan dan berteriak ke pengendara.
"Kami capek, kami capek. Ayo keluar rumah semua. Kalau ingin Indonesia seperti Ekuador, ayo keluar rumah semua. Kami capek," teriaknya.
Berdasarkan pantauan detikcom selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, setiap hari warga Kabupaten maupun Kota Pasuruan memadati pertokoan, pusat perbelanjaan dan pasar tradisional. Warga mengabaikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona.
Sebagai informasi, per 23 Mei 2020, kasus Corona di Kabupaten Pasuruan mencapai 74 orang, 20 di antaranya tenaga medis. Dari 74 kasus, 8 orang sembuh, 3 meninggal dan lainnya dalam perawatan.
Sementara di Kota Pasuruan, 21 kasus positif Corona. 1 orang meninggal, 1 sembuh dan lainnya dalam perawatan.(detik)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Ini Alasan Pria Ber-APD Teriak-teriak 'Kami Capek' hingga Viral yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Ini Alasan Pria Ber-APD Teriak-teriak 'Kami Capek' hingga Viral yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Henry Sulfianto nekat menggelar aksi tunggal hingga viral di media sosial. Relawan COVID-19 asal Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan ini mengaku, aksi tersebut didasari rasa kasihan pada tenaga medis.
Henry mengatakan aksi itu dilakukan setelah melihat fakta banyak tenaga medis terpapar Corona karena merawat pasien. Di sisi lain pengorbanan mereka seperti tidak dihargai oleh masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona.
"Itu spontan saja. Kebetulan saya relawan COVID-19 jadi punya APD. Saya merasa respek pada petugas medis, saya kasihan sama mereka, yang bekerja mempertaruhkan nyawa demi merawat pasien. Sementara masih banyak warga yang berkerumun di pusat perbelanjaan, di pasar-pasar tanpa peduli aturan pemerintah," ungkap Henry kepada detikcom, Minggu (24/5/2020).
Henry mengatakan, di Pasuruan sudah banyak tenaga medis yang terpapar Corona saat bertugas. Mereka tertular pasien yang mereka rawat.
"Sudah ada 12 tenaga medis yang terpapar. Dan hari ini, tambah 8 lagi. Kalau semua tenaga medis terpapar, siapa yang menangani pasien," keluhnya.
Lewat aksinya itu, ia ingin memohon pada masyarakat agar patuh protokol kesehatan. Keluar rumah jika ada kepentingan mendesak, memakai masker dan tertib physical distancing.
Faktanya itu dilanggar semua. Kalau terus dilakukan jumlah orang yang tertular akan semakin banyak," tandasnya.
Aksi Henry dilakukan di sekitar Alun-alun Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/5). Dalam aksi itu, Henry mondar-mandir di tepi jalan dan berteriak ke pengendara.
"Kami capek, kami capek. Ayo keluar rumah semua. Kalau ingin Indonesia seperti Ekuador, ayo keluar rumah semua. Kami capek," teriaknya.
Berdasarkan pantauan detikcom selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, setiap hari warga Kabupaten maupun Kota Pasuruan memadati pertokoan, pusat perbelanjaan dan pasar tradisional. Warga mengabaikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona.
Sebagai informasi, per 23 Mei 2020, kasus Corona di Kabupaten Pasuruan mencapai 74 orang, 20 di antaranya tenaga medis. Dari 74 kasus, 8 orang sembuh, 3 meninggal dan lainnya dalam perawatan.
Sementara di Kota Pasuruan, 21 kasus positif Corona. 1 orang meninggal, 1 sembuh dan lainnya dalam perawatan.(detik)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Kematian Covid-19 Di AS Tembus 100 Ribu, Joe Biden: Bangsa Ini Berduka
- Rizal Ramli: Di Awal Maju Mundur, Akhirnya Terserah Hukum Rimba
- Natalius Pigai: Saya Setuju Pesantren Jadi Sentra Ekonomi Umat, Jangan Hanya Dimanfaatkan Saat Pemilu
- Pemerintah Akan Terbitkan Utang Rp 990 Triliun Untuk Tutup Defisit APBN
- Jakarta Belum Siap, New Normal Bisa Berubah Jadi Bom Waktu
Komentar
Posting Komentar