Noraknya Liberal Udik NGajarin Toleransi, SMA Lu Dimana?
Noraknya Liberal Udik NGajarin Toleransi, SMA Lu Dimana? - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Noraknya Liberal Udik NGajarin Toleransi, SMA Lu Dimana? yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Sejak saya kecil tinggal di Letjen Suprapto Senen Jakarta Pusat, lingkungan saya bertetangga dan berteman adalah anak2 Cina, ada Alut, Apin, Ace, Abun,Tekming dan banyak lagi lainnya. Sampai yang mengajarkan saya berbisnispun namanya Pak Lau Direktur Pemasaran Keramik Super Italia, dia memberi saran-saran untuk saya tetap bangkit ketika mengalami San Ci Pa yg cukup besar dimasa itu.
Sampai SMA dan dewasa lingkungan pergaulan di Jakarta memang sudah seperti itu adanya, selalu bertemu teman atau bertetangga yang berbeda keyakinan dengan beragam etnis.
Tibalah saya memiliki anak yang sudah mulai remaja dan memasuki sekolah SMA. Anak2 itu saya daftarkan di SMA Jubilee yang 96% murid2nya adalah Chines.
Dari sejak mereka SD sampai dengan kuliah tak pernah saya ijinkan anak - anak saya menginap dirumah temannya tapi mempersilahkan siapapun dan berapapun temannya untuk menginap dirumah saya.
Tiba di hari jumat menjelang sholat saya meminta anak saya Hamzah namanya untuk segera bersiap ke Masjid dekat rumah, hari itu ada empat temannya yang kebetulan sedang menginap. Yang dua sudah siap ikut ke masjid namun dua temannya lagi nampak tetap duduk2 tak beranjak, saya bertanya: Kalian ga ikut sholat jumat? Teman anak saya itu menjawab: Maaf kita ga ikut Om kita berdua nasrani.
Sayapun maklum dan mengatakan kalau kalian mau makan silahkan duluan sambil meminta istri saya menyiapkan makan siang, kami ke masjid dulu.
Anak2 itu menolak dan tetap ingin menunggu kami pulang dari Masjid dulu untuk makan bersama.
Hari demi hari bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu sampai anak2 itu menamatkan kuliah. Selama itupula rumah saya menjadi tempat mereka datang berkumpul dan menginap kalau lagi ada tugas bersama atau hanya sekedar berkumpul.
Apa yang saya dan keluarga saya alami tentu saja banyak dialami oleh para keluarga lainnya yang lahir dan besar di Jakarta.
Lalu datang lah para Liberal Udik berbicara tentang toleransi dan pluralisme mengajarkan kita anak Jakarta tentang menghormati perbedaan keyakinan. Saya tak punya jawaban lain kecuali: Norak Luh, SMA Luh dimane, Udikkkkkkk.😊
2 Syawal 1441
(By Geis Chalifah)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Noraknya Liberal Udik NGajarin Toleransi, SMA Lu Dimana? yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Noraknya Liberal Udik NGajarin Toleransi, SMA Lu Dimana? yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Noraknya Liberal Udik
Sejak saya kecil tinggal di Letjen Suprapto Senen Jakarta Pusat, lingkungan saya bertetangga dan berteman adalah anak2 Cina, ada Alut, Apin, Ace, Abun,Tekming dan banyak lagi lainnya. Sampai yang mengajarkan saya berbisnispun namanya Pak Lau Direktur Pemasaran Keramik Super Italia, dia memberi saran-saran untuk saya tetap bangkit ketika mengalami San Ci Pa yg cukup besar dimasa itu.
Sampai SMA dan dewasa lingkungan pergaulan di Jakarta memang sudah seperti itu adanya, selalu bertemu teman atau bertetangga yang berbeda keyakinan dengan beragam etnis.
Tibalah saya memiliki anak yang sudah mulai remaja dan memasuki sekolah SMA. Anak2 itu saya daftarkan di SMA Jubilee yang 96% murid2nya adalah Chines.
Dari sejak mereka SD sampai dengan kuliah tak pernah saya ijinkan anak - anak saya menginap dirumah temannya tapi mempersilahkan siapapun dan berapapun temannya untuk menginap dirumah saya.
Tiba di hari jumat menjelang sholat saya meminta anak saya Hamzah namanya untuk segera bersiap ke Masjid dekat rumah, hari itu ada empat temannya yang kebetulan sedang menginap. Yang dua sudah siap ikut ke masjid namun dua temannya lagi nampak tetap duduk2 tak beranjak, saya bertanya: Kalian ga ikut sholat jumat? Teman anak saya itu menjawab: Maaf kita ga ikut Om kita berdua nasrani.
Sayapun maklum dan mengatakan kalau kalian mau makan silahkan duluan sambil meminta istri saya menyiapkan makan siang, kami ke masjid dulu.
Anak2 itu menolak dan tetap ingin menunggu kami pulang dari Masjid dulu untuk makan bersama.
Hari demi hari bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu sampai anak2 itu menamatkan kuliah. Selama itupula rumah saya menjadi tempat mereka datang berkumpul dan menginap kalau lagi ada tugas bersama atau hanya sekedar berkumpul.
Apa yang saya dan keluarga saya alami tentu saja banyak dialami oleh para keluarga lainnya yang lahir dan besar di Jakarta.
Lalu datang lah para Liberal Udik berbicara tentang toleransi dan pluralisme mengajarkan kita anak Jakarta tentang menghormati perbedaan keyakinan. Saya tak punya jawaban lain kecuali: Norak Luh, SMA Luh dimane, Udikkkkkkk.😊
2 Syawal 1441
(By Geis Chalifah)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Singgung Kasus Bahar Bin Smith, Fadli Zon: Demokrasi Hanya Stempel
- Warisan Kolonial Masih Terasa, Ekonomi Pribumi Tetap Tertekan
- Lelang Nge-Prank
- Menyoal Reformasi 1998, Fadli Zon: Dulu Ada Dwifungsi ABRI, Sekarang Dwifungsi Polisi
- Melihat Sisi Spiritual Kasus 'Prank' Konser Lelang Motor Jokowi: Ketika Ramadhan Tidak Dihormati
Komentar
Posting Komentar