Pemerintah Harus Insaf Dan Prioritaskan Ekonomi Rakyat
Pemerintah Harus Insaf Dan Prioritaskan Ekonomi Rakyat - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pemerintah Harus Insaf Dan Prioritaskan Ekonomi Rakyat yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Penciptaan kekuatan distribusi di tengah rakyat menjadi unsur penting dalam rangka pembangunan ekonomi nasional, selain membangun kekuatan produksi.
Begitu kaya Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) yang juga Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Ferry Juliantono. Namun menurut Ferry, kedua kekuatan tersebut oleh pemerintah justru cenderung 'dimatikan'.
"Bagaimana tidak mati, kekuatan produksi bangsa kita justru digantikan lewat impor barang industri, bahkan kekuatan produksi pertanian pun dihancurkan lewat impor komoditas pertanian," ungkap Ferry pada Minggu (17/5).
Bukan hanya itu, tidak sedikit pasar-pasar tradisional ikut tergerus oleh usaha retail moderen. Padahal, ada lebih 10 ribu pasar dengan sekitar 12 juta pedagang pasar di Indonesia.
Ferry menjelaskan hal itu terjadi lantaran retail moderen memiliki akses kepada kalangan pabrikan karena bermodal besar, sehingga bisa mendapat harga khusus pabrikan.
"Sementara pasar tradisional bisa mendapat barang seperti komoditas gula setelah melewati 4 atau 5 rantai distribusi. Dengan begitu, pastilah mereka tidak bisa bersaing harga dengan peritail moderen," sambungnya
Akibatnya, secara perlahan pasar tradisional atau pasar rakyat gulung tikar dan menimbulkan kemiskinan baru. Yang juga disayangkan, pemerintah seperti “alergi” memberdayakan para pedagang meskipun lewat koperasi, dan sebaliknya menganakemaskan kekuatan retail moderen.
Diharapkan pemerintah segera insaf dan mencari jalan keluar guna memprioritaskan bangkitnya ekonomi rakyat, dengan menggelontorkan permodalan kepada usaha kecil, menengah dan koperasi," tegas Ferry.
"Bila ini terus dibiarkan, inilah sejatinya yang disebut pengkhianatan terhadap nasib rakyatnya sendiri," pungkas Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini. (Rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Pemerintah Harus Insaf Dan Prioritaskan Ekonomi Rakyat yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pemerintah Harus Insaf Dan Prioritaskan Ekonomi Rakyat yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Penciptaan kekuatan distribusi di tengah rakyat menjadi unsur penting dalam rangka pembangunan ekonomi nasional, selain membangun kekuatan produksi.
Begitu kaya Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) yang juga Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Ferry Juliantono. Namun menurut Ferry, kedua kekuatan tersebut oleh pemerintah justru cenderung 'dimatikan'.
"Bagaimana tidak mati, kekuatan produksi bangsa kita justru digantikan lewat impor barang industri, bahkan kekuatan produksi pertanian pun dihancurkan lewat impor komoditas pertanian," ungkap Ferry pada Minggu (17/5).
Bukan hanya itu, tidak sedikit pasar-pasar tradisional ikut tergerus oleh usaha retail moderen. Padahal, ada lebih 10 ribu pasar dengan sekitar 12 juta pedagang pasar di Indonesia.
Ferry menjelaskan hal itu terjadi lantaran retail moderen memiliki akses kepada kalangan pabrikan karena bermodal besar, sehingga bisa mendapat harga khusus pabrikan.
"Sementara pasar tradisional bisa mendapat barang seperti komoditas gula setelah melewati 4 atau 5 rantai distribusi. Dengan begitu, pastilah mereka tidak bisa bersaing harga dengan peritail moderen," sambungnya
Akibatnya, secara perlahan pasar tradisional atau pasar rakyat gulung tikar dan menimbulkan kemiskinan baru. Yang juga disayangkan, pemerintah seperti “alergi” memberdayakan para pedagang meskipun lewat koperasi, dan sebaliknya menganakemaskan kekuatan retail moderen.
Diharapkan pemerintah segera insaf dan mencari jalan keluar guna memprioritaskan bangkitnya ekonomi rakyat, dengan menggelontorkan permodalan kepada usaha kecil, menengah dan koperasi," tegas Ferry.
"Bila ini terus dibiarkan, inilah sejatinya yang disebut pengkhianatan terhadap nasib rakyatnya sendiri," pungkas Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini. (Rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- FAKTA MEDIS Dibalik Anjuran Rasulullah SAW Puasa 3 Hari Setiap Bulan
- TANGGAPAN Dokter atas Pernyataan Mahfud MD "Korban Jiwa Kecelakaan 9 Kali Lebih Banyak dari Covid"
- “Jika PKI Bangkit, Memangnya Kenapa?"
- Pak Jokowi! Kalau Mau Berlari Kencang Saat New Normal Harus Copot 11 Menteri Ini
- Said Didu: Sangat pantas kita ucapkan Selamat kepada Gubernur DKI atas keberhasilan menurunkan jumlah pandemi Corona
Komentar
Posting Komentar