Pemudik di Gunungkidul Capai 11.724 Orang, Paling Banyak dari Jakarta
Pemudik di Gunungkidul Capai 11.724 Orang, Paling Banyak dari Jakarta - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pemudik di Gunungkidul Capai 11.724 Orang, Paling Banyak dari Jakarta yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Jumlah warga yang pulang kampung ke Kabupaten Gunungkidul telah mencapai 11.724 jiwa hingga Minggu (3/5/2020). Meski jumlahnya dari hari ke hari tak sebanyak di masa awal pandemi, angka pemudik di daerah ini masih terus bertambah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan, hingga saat ini masih ada pemudik yang pulang kampung. Namun, tingkat penambahan tidak sebanyak saat awal-awal adanya pandemi.
Sebagai gambaran, dalam tiga hari terakhir pertambahan setiap harinya tidak mencapai 100 orang, berbeda dari awal-awal pandemi, yang jumlahnya bisa bertambah 1.000 orang per hari.
"Sudah jauh berkurang dan kondisinya tidak semasif saat awal-awal penyebaran corona," kata Kelik, Minggu (3/5/2020), dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id.
Menurut Kelik, pendataan pemudik dilakukan melalui sistem informasi desa (SID). Total tercatat sudah ada 11.724 pemudik yang pulang. Kelik mengatakan, pemudik paling banyak berasal dari wilayah Jakarta, yakni sebanyak 2.802 jiwa. Selain itu, ada juga yang berasal dari wilayah di DIY, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga luar negeri.
Pemkab Gunungkidul sudah mengimbau agar perantau tidak pulang ke rumah hingga kondisi aman dari penyebaran virus. Pasalnya, mobilisasi warga ini berpeluang menjadi penyebab penyebaran virus.
Pemudik yang telanjur pulang ke kampung halaman diwajibkan melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
"Akan terus dipantau karena saat pendataan diminta mengisi data diri lengkap dengan nomor yang bisa dihubungi," katanya.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Enny Nurwidiastuti menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan personel untuk pengamanan Operasi Ketupat Progo yang berlangsung selama 37 hari. Total ada 445 petugas kepolisian yang diterjunkan untuk pengamanan.
Menurut dia, sasaran utama operasi Ketupat Progo adalah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu, pengamanan juga untuk memastikan kemananan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
Ada juga upaya pencegahan kegiatan mudik selama lebaran. Langkah yang diambil yakni mendirikan pos pengamanan pada lokasi penyekatan atau pengalihan kendaraan yang masih melaksanakan mudik pada ruas jalan utama maupun alternatif.
Pos penyekatan yang dibangun ada tujuh titik: Hargodumilah, Patuk; Getas, Playen; Bibal, Panggang; Baran, Rongkop; Bedoyo, Ponjong; Simpang Tiga Kecamatan Ngawen; dan Pos Blutak di Kecamatan Semin.
"Untuk kendaraan yang dihalau masuk sudah ada. Total pemudik yang diminta balik berjumlah 297 orang," terang Enny.[suara]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Pemudik di Gunungkidul Capai 11.724 Orang, Paling Banyak dari Jakarta yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pemudik di Gunungkidul Capai 11.724 Orang, Paling Banyak dari Jakarta yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Jumlah warga yang pulang kampung ke Kabupaten Gunungkidul telah mencapai 11.724 jiwa hingga Minggu (3/5/2020). Meski jumlahnya dari hari ke hari tak sebanyak di masa awal pandemi, angka pemudik di daerah ini masih terus bertambah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan, hingga saat ini masih ada pemudik yang pulang kampung. Namun, tingkat penambahan tidak sebanyak saat awal-awal adanya pandemi.
Sebagai gambaran, dalam tiga hari terakhir pertambahan setiap harinya tidak mencapai 100 orang, berbeda dari awal-awal pandemi, yang jumlahnya bisa bertambah 1.000 orang per hari.
"Sudah jauh berkurang dan kondisinya tidak semasif saat awal-awal penyebaran corona," kata Kelik, Minggu (3/5/2020), dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id.
Menurut Kelik, pendataan pemudik dilakukan melalui sistem informasi desa (SID). Total tercatat sudah ada 11.724 pemudik yang pulang. Kelik mengatakan, pemudik paling banyak berasal dari wilayah Jakarta, yakni sebanyak 2.802 jiwa. Selain itu, ada juga yang berasal dari wilayah di DIY, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga luar negeri.
Pemkab Gunungkidul sudah mengimbau agar perantau tidak pulang ke rumah hingga kondisi aman dari penyebaran virus. Pasalnya, mobilisasi warga ini berpeluang menjadi penyebab penyebaran virus.
Pemudik yang telanjur pulang ke kampung halaman diwajibkan melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
"Akan terus dipantau karena saat pendataan diminta mengisi data diri lengkap dengan nomor yang bisa dihubungi," katanya.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Enny Nurwidiastuti menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan personel untuk pengamanan Operasi Ketupat Progo yang berlangsung selama 37 hari. Total ada 445 petugas kepolisian yang diterjunkan untuk pengamanan.
Menurut dia, sasaran utama operasi Ketupat Progo adalah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu, pengamanan juga untuk memastikan kemananan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
Ada juga upaya pencegahan kegiatan mudik selama lebaran. Langkah yang diambil yakni mendirikan pos pengamanan pada lokasi penyekatan atau pengalihan kendaraan yang masih melaksanakan mudik pada ruas jalan utama maupun alternatif.
Pos penyekatan yang dibangun ada tujuh titik: Hargodumilah, Patuk; Getas, Playen; Bibal, Panggang; Baran, Rongkop; Bedoyo, Ponjong; Simpang Tiga Kecamatan Ngawen; dan Pos Blutak di Kecamatan Semin.
"Untuk kendaraan yang dihalau masuk sudah ada. Total pemudik yang diminta balik berjumlah 297 orang," terang Enny.[suara]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- DPR RI Diminta Pakai Hak Interperasi Terkait Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
- TERCYDUK! Politisi Demokrat Framing Anies, Foto Asli 2017 Anies DIJAMU di Makkah, Akhirnya Ngacir Twit Dihapus
- Mualaf Ini Rela Jual Aset Hingga Rp12 M Demi Bantu Penanganan COVID-19
- Perppu Corona Disahkan Jadi UU, PBNU: DPR Harus Move On, Jangan Mudah Berkompromi Dengan Eksekutif
- Iuran BPJS Naik, Amien Rais: Kok Tega Ya Pada Rakyat Sendiri?
Komentar
Posting Komentar