Pasrah Transportasi Massal Kembali Dibuka, Walikota Solo: Wong Kelas Saya Cuma RT
Pasrah Transportasi Massal Kembali Dibuka, Walikota Solo: Wong Kelas Saya Cuma RT - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pasrah Transportasi Massal Kembali Dibuka, Walikota Solo: Wong Kelas Saya Cuma RT yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan membuat kebijakan baru yang menyatakan seluruh moda transportasi komersial untuk angkutan penumpang darat, laut, serta udara mulai beroperasi kembali sejak 7 Mei 2020.
Menanggapi keputusan tersebut Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku tidak bisa menolak apa yang sudah menjadi kebijakan dari Pemerintah Pusat.
"Nek saya mau menolak atau melarang piye, wong kelas saya mung RT. Sehingga kalau kebijakan menteri seperti itu silakan saja," ujar Rudi, Rabu (13/5), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.
Kebijakan baru tersebut, ditegaskan Rudi, tak akan mengubah peraturan Pemkot Solo bagi para pemudik. Pihaknya akan tetap melaksanakan karantina bagi warga ber-KTP Solo yang pulang dari luar kota, khususnya dari zona merah pandemik Covid-19 selama 14 hari di lokasi yang sudah disediakan.
"Saya akan memberlakukan kebijakan di Solo, siapa saja yang mudik atau pulang kampung (KTP) Solo tetap tak karantina 14 hari," tegas Rudi.
Sementara itu, Satlantas Polresta Solo makin memperketat wilayah perbatasan di sejumlah pintu masuk ke Kota Solo. Hal itu sebagai antisipasi adanya pemudik yang masuk dengan diam-diam menggunakan angkutan barang ataupun di bagasi bus.
"Sejauh ini memang belum ditemukan modus pemudik di bagasi bus maupun diangkut menggunakan angkutan barang. Tapi antisipasi tetap kita lakukan," jelas Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Satya Permadi.
Penyekatan sendiri dilakukan di beberapa titik, di antaranya kawasan Tugu Makutha, Jurug, dan simpang tiga Faroka.
Dalam beberapa hari penyekatan ini per harinya ditemukan ratusan kendaraan dengan plat luar kota yang sempat dihentikan petugas.
"Namun rata-rata mereka merupakan warga dengan identitas Solo. Untuk pemudik sendiri hanya sekitar empat sampai lima kendaraan saja dalam sehari," pungkasnya.(rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Pasrah Transportasi Massal Kembali Dibuka, Walikota Solo: Wong Kelas Saya Cuma RT yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pasrah Transportasi Massal Kembali Dibuka, Walikota Solo: Wong Kelas Saya Cuma RT yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan membuat kebijakan baru yang menyatakan seluruh moda transportasi komersial untuk angkutan penumpang darat, laut, serta udara mulai beroperasi kembali sejak 7 Mei 2020.
Menanggapi keputusan tersebut Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku tidak bisa menolak apa yang sudah menjadi kebijakan dari Pemerintah Pusat.
"Nek saya mau menolak atau melarang piye, wong kelas saya mung RT. Sehingga kalau kebijakan menteri seperti itu silakan saja," ujar Rudi, Rabu (13/5), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.
Kebijakan baru tersebut, ditegaskan Rudi, tak akan mengubah peraturan Pemkot Solo bagi para pemudik. Pihaknya akan tetap melaksanakan karantina bagi warga ber-KTP Solo yang pulang dari luar kota, khususnya dari zona merah pandemik Covid-19 selama 14 hari di lokasi yang sudah disediakan.
"Saya akan memberlakukan kebijakan di Solo, siapa saja yang mudik atau pulang kampung (KTP) Solo tetap tak karantina 14 hari," tegas Rudi.
Sementara itu, Satlantas Polresta Solo makin memperketat wilayah perbatasan di sejumlah pintu masuk ke Kota Solo. Hal itu sebagai antisipasi adanya pemudik yang masuk dengan diam-diam menggunakan angkutan barang ataupun di bagasi bus.
"Sejauh ini memang belum ditemukan modus pemudik di bagasi bus maupun diangkut menggunakan angkutan barang. Tapi antisipasi tetap kita lakukan," jelas Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Satya Permadi.
Penyekatan sendiri dilakukan di beberapa titik, di antaranya kawasan Tugu Makutha, Jurug, dan simpang tiga Faroka.
Dalam beberapa hari penyekatan ini per harinya ditemukan ratusan kendaraan dengan plat luar kota yang sempat dihentikan petugas.
"Namun rata-rata mereka merupakan warga dengan identitas Solo. Untuk pemudik sendiri hanya sekitar empat sampai lima kendaraan saja dalam sehari," pungkasnya.(rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- FPI Ladeni Tantangan Perang KIB, “Tagor Aruan Kubotakkan Kepala Kau”
- Klarifikasi Seruan Perang Lawan FPI, Tagor Aruan Minta Maaf
- Mantan Petinggi Polri Ini Minta Polda Metro Segera Proses Kasus 'Nasi Anjing'
- FPI Tutup Paksa Kedai Tuak di Sumut saat Ramadhan, MUI: Ada Aksi Ada Reaksi
- Laporan Luhut Panjaitan ke Polisi Dianggap Kriminalisasi
Komentar
Posting Komentar