Usulan BLT Ditolak, Kades di Gresik Ini Marah dan Lepas Seragam Dinas
Usulan BLT Ditolak, Kades di Gresik Ini Marah dan Lepas Seragam Dinas - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Usulan BLT Ditolak, Kades di Gresik Ini Marah dan Lepas Seragam Dinas yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Puluhan warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampean, Gresik, Jawa Timur (Jatim) berunjuk rasa memprotes kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Jaring Pengaman Sosial (JPS). Sebagai bentuk protes, Kepala Desa, Muhammad Bahrul Ghofar bahkan melepas seragam dinas dan bertelanjang dada di hadapan para pegawai kecamatan.
Ghofar marah, karena usulan penerima BLT JPS tidak disetujui oleh pihak kecamatan. Padahal, nama penerima yang diusulkan sudah mendapatkan verifikasi dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Ini kepentingan hak masyarakat saya yang harus saya perjuangkan. Demi rakyat, saya siap menanggalkan jabatan saya. Percuma saya jadi lurah (Kades) kalau tidak bisa memperjuangkan apa yang menjadi hak masyarakat,” kata Ghofar sambil melempar seragam ke tanah.
Ghofar mengatakan, seluruh nama yang diusulkan sebagai calon penerima bantuan sudah diverifikasi. Mereka adalah warga miskin dan terdampak corona (Covid-19) yang memang berhak atas bantuan tersebut. Faktanya, tidak semua nama itu disetujui.
“Pengajuan empat kali dikembalikan, yang terakhir sudah proses pairing. Seharusnya sudah di SK beserta data desa lainya. Kenyataannya malah tidak disetujui camat dengan alasan yang tidak jelas,” katanya.
Ghofar mengatakan, sebanyak 153 KK (Kepala Keluarga) usulan calon penerima bantuan JPS dari Desa Gredek telah diajukan ke Bappeda. Sementara yang masuk kategori layak 125 KK dan yang tidak layak 28 KK.
Sayang, dalam aksi ini, Camat Duduk Sampeyan Suropadi tidak berada di tempat. Hingga aksi berakhir, Suropadi tidak keluar, kecuali sejumlah perangkat. Meski begitu mereka hanya diam, tidak tahu alasan usulan nama tersebut tidak disetujui.[inews]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Usulan BLT Ditolak, Kades di Gresik Ini Marah dan Lepas Seragam Dinas yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Usulan BLT Ditolak, Kades di Gresik Ini Marah dan Lepas Seragam Dinas yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Puluhan warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampean, Gresik, Jawa Timur (Jatim) berunjuk rasa memprotes kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Jaring Pengaman Sosial (JPS). Sebagai bentuk protes, Kepala Desa, Muhammad Bahrul Ghofar bahkan melepas seragam dinas dan bertelanjang dada di hadapan para pegawai kecamatan.
Ghofar marah, karena usulan penerima BLT JPS tidak disetujui oleh pihak kecamatan. Padahal, nama penerima yang diusulkan sudah mendapatkan verifikasi dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Ini kepentingan hak masyarakat saya yang harus saya perjuangkan. Demi rakyat, saya siap menanggalkan jabatan saya. Percuma saya jadi lurah (Kades) kalau tidak bisa memperjuangkan apa yang menjadi hak masyarakat,” kata Ghofar sambil melempar seragam ke tanah.
Ghofar mengatakan, seluruh nama yang diusulkan sebagai calon penerima bantuan sudah diverifikasi. Mereka adalah warga miskin dan terdampak corona (Covid-19) yang memang berhak atas bantuan tersebut. Faktanya, tidak semua nama itu disetujui.
“Pengajuan empat kali dikembalikan, yang terakhir sudah proses pairing. Seharusnya sudah di SK beserta data desa lainya. Kenyataannya malah tidak disetujui camat dengan alasan yang tidak jelas,” katanya.
Ghofar mengatakan, sebanyak 153 KK (Kepala Keluarga) usulan calon penerima bantuan JPS dari Desa Gredek telah diajukan ke Bappeda. Sementara yang masuk kategori layak 125 KK dan yang tidak layak 28 KK.
Sayang, dalam aksi ini, Camat Duduk Sampeyan Suropadi tidak berada di tempat. Hingga aksi berakhir, Suropadi tidak keluar, kecuali sejumlah perangkat. Meski begitu mereka hanya diam, tidak tahu alasan usulan nama tersebut tidak disetujui.[inews]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Menhub: Angkutan Udara, Kereta Api, Dan Bus Dimungkinkan Beroperasi Kembali Besok
- Mundur, Prediksi Akhir Pandemi Covid-19 di Indonesia dari Juni Kini Jadi Oktober
- Nasionalis, Pengkhianat Bangsa, Dan Penjilat
- Menteri ESDM Klaim Harga BBM Indonesia Termasuk Murah di ASEAN, Benarkah?
- Terungkap, Limbad Pernah Jadi Pegawai Negeri
Komentar
Posting Komentar