Kala Lockdown Longgar Malah Bikin Warga Antre Miras di India
Kala Lockdown Longgar Malah Bikin Warga Antre Miras di India - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Kala Lockdown Longgar Malah Bikin Warga Antre Miras di India yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Ada-ada saja perilaku orang di India. Saat pemerintah setempat melonggarkan lockdown, warga berduyun-duyun antre membeli minuman keras (miras). Alhasil polisi bergerak dan memukuli mereka.
Dilansir AFP, ditulis Rabu (6/5/2020), polisi setempat memukul warga menggunakan lathi, tongkat bambu yang keras. Warga berdesak-desakan mengantre untuk membeli minuman beralkohol untuk pertama kalinya dalam 40 hari. Warga mengabaikan aturan jaga jarak sosial. Polisi pun bertindak.
"Kami telah menyendiri selama lebih dari sebulan. Alkohol akan memberi kita energi untuk menjaga jarak sosial selama pandemi," kata salah seorang warga yang antre membeli miras di Kolkata, Asit Banerjee (55).
Polisi dengan bebas mengayunkan tongkat lathi di New Delhi dan kota-kota lain untuk mengendalikan massa.
Di tempat-tempat seperti Ghaziabad, di negara bagian Uttar Pradesh, polisi bahkan menutup toko-toko usai mereka membuka antrean panjang orang-orang bermasker yang berliku-liku di sekitar blok.
"Salah satu toko telah dibuka di pagi hari tetapi bentrokan pecah ketika banyak orang berkumpul," kata seorang petugas polisi di Ghaziabad.
Ada juga warga yang akhirnya kesampaian membeli minuman beralkohol. Seorang pria berusia 25 tahun bernama Sagar, mengatakan bahwa dia pergi ke sebuah toko miras di Delhi pada pukul 7:30 pagi dan senang karena toko telah dibuka lebih awal.
Ada sekitar 20 hingga 25 orang di pagi hari dan toko itu buka sekitar dua jam. Orang-orang di barisan lima diizinkan masuk. Sekarang mereka sudah menutupnya," ungkapnya.
Untuk diketahui, penjualan minuman beralkohol adalah sumber utama pendapatan pajak di India. Sebuah media lokal melaporkan bahwa pemerintah Delhi mengatakan Senin (4/5) malam akan memasukkan "biaya Corona khusus" 70 persen pada penjualan minuman keras mulai Selasa (5/5) untuk meningkatkan pendapatan karena terkena dampak pandemi.
Berdasarkan laporan, akibat aturan yang ditetapkan pemerintah India termasuk pengetatan yang dilakukan sejak akhir Maret, kasus COVID-19 di negara itu mencapai 42.500 dengan 1.400 kematian. India adalah negara dengan populasi 1,3 miliar jiwa.
Pemerintah kemudian melonggarkan aturan pengetatan dan lockdown. Pada hari Senin (4/5) kantor diizinkan beroperasi dengan kapasitas sepertiga. Toko-toko tertentu diizinkan untuk membuka, dan beberapa mobil dan sepeda motor diizinkan di jalan.(detik)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Kala Lockdown Longgar Malah Bikin Warga Antre Miras di India yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Kala Lockdown Longgar Malah Bikin Warga Antre Miras di India yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Ada-ada saja perilaku orang di India. Saat pemerintah setempat melonggarkan lockdown, warga berduyun-duyun antre membeli minuman keras (miras). Alhasil polisi bergerak dan memukuli mereka.
Dilansir AFP, ditulis Rabu (6/5/2020), polisi setempat memukul warga menggunakan lathi, tongkat bambu yang keras. Warga berdesak-desakan mengantre untuk membeli minuman beralkohol untuk pertama kalinya dalam 40 hari. Warga mengabaikan aturan jaga jarak sosial. Polisi pun bertindak.
"Kami telah menyendiri selama lebih dari sebulan. Alkohol akan memberi kita energi untuk menjaga jarak sosial selama pandemi," kata salah seorang warga yang antre membeli miras di Kolkata, Asit Banerjee (55).
Polisi dengan bebas mengayunkan tongkat lathi di New Delhi dan kota-kota lain untuk mengendalikan massa.
Di tempat-tempat seperti Ghaziabad, di negara bagian Uttar Pradesh, polisi bahkan menutup toko-toko usai mereka membuka antrean panjang orang-orang bermasker yang berliku-liku di sekitar blok.
"Salah satu toko telah dibuka di pagi hari tetapi bentrokan pecah ketika banyak orang berkumpul," kata seorang petugas polisi di Ghaziabad.
Ada juga warga yang akhirnya kesampaian membeli minuman beralkohol. Seorang pria berusia 25 tahun bernama Sagar, mengatakan bahwa dia pergi ke sebuah toko miras di Delhi pada pukul 7:30 pagi dan senang karena toko telah dibuka lebih awal.
Ada sekitar 20 hingga 25 orang di pagi hari dan toko itu buka sekitar dua jam. Orang-orang di barisan lima diizinkan masuk. Sekarang mereka sudah menutupnya," ungkapnya.
Untuk diketahui, penjualan minuman beralkohol adalah sumber utama pendapatan pajak di India. Sebuah media lokal melaporkan bahwa pemerintah Delhi mengatakan Senin (4/5) malam akan memasukkan "biaya Corona khusus" 70 persen pada penjualan minuman keras mulai Selasa (5/5) untuk meningkatkan pendapatan karena terkena dampak pandemi.
Berdasarkan laporan, akibat aturan yang ditetapkan pemerintah India termasuk pengetatan yang dilakukan sejak akhir Maret, kasus COVID-19 di negara itu mencapai 42.500 dengan 1.400 kematian. India adalah negara dengan populasi 1,3 miliar jiwa.
Pemerintah kemudian melonggarkan aturan pengetatan dan lockdown. Pada hari Senin (4/5) kantor diizinkan beroperasi dengan kapasitas sepertiga. Toko-toko tertentu diizinkan untuk membuka, dan beberapa mobil dan sepeda motor diizinkan di jalan.(detik)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Heboh Risma Pingsan & Data COVID-19 Surabaya Makin Hitam Pekat
- Sikapnya 'Dikritik' Hotman Paris, UAS Cerita soal Video Dipotong-potong
- MUI Tegaskan Menolak Total RUU HIP, Bukan Cuma Tambal Sulam Pasal-Pasal, Bukan Cuma Persoalan TAP MPRS
- Beredar Meme Bintang Emon 'Nyabu', Difitnah Buzzer Gegara Kasus Novel?
- Dokumen Rapat, Hanya Partai Demokrat Satu-satunya Yang Sejak Awal Menolak RUU HIP
Komentar
Posting Komentar