Turki Klaim Habisi Ribuan Pasukan Bashar al-Assad dan Rusia di Suriah
Turki Klaim Habisi Ribuan Pasukan Bashar al-Assad dan Rusia di Suriah - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Turki Klaim Habisi Ribuan Pasukan Bashar al-Assad dan Rusia di Suriah yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Sebagai salah satu pihak yang ikut terlibat dalam konflik di Suriah, Turki punya catatan penting terhadap perlawanan yang ditujukan kepada Tentara Arab Suriah (SAA). Turki mengklaim berhasil menghabisi ribuan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad.
Seperti yang diketahui, selain mengerahkan sejumlah pasukan Angkatan Bersenjata (TSK), Turki juga mengirim tentara bayaran dengan jumlah yang masif. Pihak SAA bahkan yakin bahwa Turki mengorganisir sejumlah kelompok bersenjata seperti ISIS, Hurras al-Din (HaD), ISIL, dan lainnya.
Turki yang menjadi salah satu negara yang menentang kekuasaan al-Assad selain Qatar dan beberapa negara terdahulu semisal Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Inggris, Prancis, dan Israel.
Atas perintah Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki memobilisasi sejumlah tentara bayaran yang diklaim SAA tadi adalah kelompok teroris, untuk melawan institusi militer resmi Suriah.
Menurut laporan Anadolu Agency, Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, mengklaim pihaknya berhasil menetralisir 1.458 tentara LNA. Dalam hal ini, Turki lebih memilih menyebut pasukan Singa LNA sebagai teroris atau pemberontak.
Meski demikian, Akar menyebut bahwa Turki akan berupaya keras untuk melakukan gencatan senjata di wilayah Idlib. Hal ini dilakukan untuk menjalankan perjanjian antara Turki dengan Rusia pada Maret 2020 lalu.
Perjanjian dibuat antara Ankara dan Moskow karena Turki dan Rusia jadi pihak yang paling banyak mengirim tentara bayaran dalam konflik di Suriah.
"Kami melakukan yang terbaik untuk mencapai solusi politik di Idlib. Ada beberapa pelanggaran kecil, tetapi pandangan secara umum menunjukkan komitmen terhadap gencatan senjata," kata Akar dikutip Al-Masdar News.
Selain mengklaim berhasil menetralisir ancaman pasukan Singa LNA, Akar juga mengungkap bahwa pasca pernjanjian gencatan senjata dengan Rusia di Idlib, sekitar 300.000 warga Suriah bisa kembali pulang dari pengungsian ke wilayah tersebut.[viva]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Turki Klaim Habisi Ribuan Pasukan Bashar al-Assad dan Rusia di Suriah yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Turki Klaim Habisi Ribuan Pasukan Bashar al-Assad dan Rusia di Suriah yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Sebagai salah satu pihak yang ikut terlibat dalam konflik di Suriah, Turki punya catatan penting terhadap perlawanan yang ditujukan kepada Tentara Arab Suriah (SAA). Turki mengklaim berhasil menghabisi ribuan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad.
Seperti yang diketahui, selain mengerahkan sejumlah pasukan Angkatan Bersenjata (TSK), Turki juga mengirim tentara bayaran dengan jumlah yang masif. Pihak SAA bahkan yakin bahwa Turki mengorganisir sejumlah kelompok bersenjata seperti ISIS, Hurras al-Din (HaD), ISIL, dan lainnya.
Turki yang menjadi salah satu negara yang menentang kekuasaan al-Assad selain Qatar dan beberapa negara terdahulu semisal Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Inggris, Prancis, dan Israel.
Atas perintah Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki memobilisasi sejumlah tentara bayaran yang diklaim SAA tadi adalah kelompok teroris, untuk melawan institusi militer resmi Suriah.
Menurut laporan Anadolu Agency, Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, mengklaim pihaknya berhasil menetralisir 1.458 tentara LNA. Dalam hal ini, Turki lebih memilih menyebut pasukan Singa LNA sebagai teroris atau pemberontak.
Meski demikian, Akar menyebut bahwa Turki akan berupaya keras untuk melakukan gencatan senjata di wilayah Idlib. Hal ini dilakukan untuk menjalankan perjanjian antara Turki dengan Rusia pada Maret 2020 lalu.
Perjanjian dibuat antara Ankara dan Moskow karena Turki dan Rusia jadi pihak yang paling banyak mengirim tentara bayaran dalam konflik di Suriah.
"Kami melakukan yang terbaik untuk mencapai solusi politik di Idlib. Ada beberapa pelanggaran kecil, tetapi pandangan secara umum menunjukkan komitmen terhadap gencatan senjata," kata Akar dikutip Al-Masdar News.
Selain mengklaim berhasil menetralisir ancaman pasukan Singa LNA, Akar juga mengungkap bahwa pasca pernjanjian gencatan senjata dengan Rusia di Idlib, sekitar 300.000 warga Suriah bisa kembali pulang dari pengungsian ke wilayah tersebut.[viva]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- KENAPA ANIES DISERANG PARA MENTERI JOKOWI? INI JAWABANNYA....
- Aneh, Ada Aturan PSBB Tapi Ferdian Paleka Bisa Nyebrang Pelabuhan
- Haris Azhar ke Jokowi: PSBB itu Curang, Karena Anda Tidak Mau Tanggungjawab Logistik Warga
- Ferdian Paleka Saat Ditangkap Kena Balasan Ledekan: Sebentar Lagi Kamu Bebas..., Tapi Bohong!
- Prediksi LKPI, Pilpres 2024 Jadi Ajang Perang Bintang Menteri-Menteri Jokowi
Komentar
Posting Komentar