Muhammadiyah: Jangan Sampai TKA Dimanjakan, TKI Disengsarakan
Muhammadiyah: Jangan Sampai TKA Dimanjakan, TKI Disengsarakan - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Muhammadiyah: Jangan Sampai TKA Dimanjakan, TKI Disengsarakan yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta pemerintah tegas menangani kasus meninggalnya empat anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal berbendera Cina. Demikian pula dalam melindungi warga TKI dan warga negara Indonesia lainnya di luar negeri yang mengalami masalah, termasuk yang terdampak Covid-19.
“Rakyat berharap pemerintah tegas dalam melindungi jiwa warga negaranya di manapun berada. Lebih-lebih WNI itu tengah mengadu nasib di negeri orang dengan bertaruh nyawa,” kata Haedar, Ahad (10/5).
Menurut Haedar, jangan sampai muncul pandangan publik selama ini, tenaga asing di negeri kita dimanjakan bagaikan raja. Sementara tenaga kerja Indonesia di negeri orang sengsara laksana budak.
“Ini masalah serius, bukan soal opini negatif atau positif, tetapi menyangkut harga nyawa warga negara yang wajib dilindungi sepenuhnya oleh negara. Ini lebih tinggi nilainya dari urusan ekonomi dan investasi,” tegas Haedar.
Haedar juga meminta kepada Kementerian Tenaga Kerja harus mengambil langkah tegas, jelas, dan berani melindungi TKI di luar negeri. Selain memihak sepenuhnya terhadap tenaga kerja di dalam negeri agar mereka sejahtera di rumahnya sendiri melebihi tenaga kerja asing.
“Cegah program-program yang kelihatannya untuk kepentingan TKI di dalam maupun luar negeri, tetapi senyatanya hanya untuk memanfaatkan anggaran kementerian. Hentikan ambisi mendatangkan tenaga kerja asing yang bermasalah dan menjadi keberatan banyak pihak, ketika tenaga kerja sendiri bergumul nasib pahit,” imbuhnya.
Haedar mendorong pemerintah dan DPR merumuskan kebijakan perlindungan pekerja migran Indonesia yang komprehensif. Ketimbang bersikeras memaksakan sejumlah RUU yang bermasalah di tengah pandemi yang membawa dampak sangat berat bagi rakyat kecil, RUU Omnibuslaw misalnya.
“Nyawa warga negara itu mahal karena dia manusia. Di hadapan Allah, bahkan melindungi satu jiwa sama dengan melindungi seluruh manusia, sedangkan melenyapkan satu nyawa sama dengan membunuh seluruh manusia (QS Al-Maidah: 32 ). Jadi, harga satu nyawa warga negara itu sungguh lebih dari segalanya,” pungkas Haedar. (indonesiainside)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Muhammadiyah: Jangan Sampai TKA Dimanjakan, TKI Disengsarakan yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Muhammadiyah: Jangan Sampai TKA Dimanjakan, TKI Disengsarakan yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta pemerintah tegas menangani kasus meninggalnya empat anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal berbendera Cina. Demikian pula dalam melindungi warga TKI dan warga negara Indonesia lainnya di luar negeri yang mengalami masalah, termasuk yang terdampak Covid-19.
“Rakyat berharap pemerintah tegas dalam melindungi jiwa warga negaranya di manapun berada. Lebih-lebih WNI itu tengah mengadu nasib di negeri orang dengan bertaruh nyawa,” kata Haedar, Ahad (10/5).
Menurut Haedar, jangan sampai muncul pandangan publik selama ini, tenaga asing di negeri kita dimanjakan bagaikan raja. Sementara tenaga kerja Indonesia di negeri orang sengsara laksana budak.
“Ini masalah serius, bukan soal opini negatif atau positif, tetapi menyangkut harga nyawa warga negara yang wajib dilindungi sepenuhnya oleh negara. Ini lebih tinggi nilainya dari urusan ekonomi dan investasi,” tegas Haedar.
Haedar juga meminta kepada Kementerian Tenaga Kerja harus mengambil langkah tegas, jelas, dan berani melindungi TKI di luar negeri. Selain memihak sepenuhnya terhadap tenaga kerja di dalam negeri agar mereka sejahtera di rumahnya sendiri melebihi tenaga kerja asing.
“Cegah program-program yang kelihatannya untuk kepentingan TKI di dalam maupun luar negeri, tetapi senyatanya hanya untuk memanfaatkan anggaran kementerian. Hentikan ambisi mendatangkan tenaga kerja asing yang bermasalah dan menjadi keberatan banyak pihak, ketika tenaga kerja sendiri bergumul nasib pahit,” imbuhnya.
Haedar mendorong pemerintah dan DPR merumuskan kebijakan perlindungan pekerja migran Indonesia yang komprehensif. Ketimbang bersikeras memaksakan sejumlah RUU yang bermasalah di tengah pandemi yang membawa dampak sangat berat bagi rakyat kecil, RUU Omnibuslaw misalnya.
“Nyawa warga negara itu mahal karena dia manusia. Di hadapan Allah, bahkan melindungi satu jiwa sama dengan melindungi seluruh manusia, sedangkan melenyapkan satu nyawa sama dengan membunuh seluruh manusia (QS Al-Maidah: 32 ). Jadi, harga satu nyawa warga negara itu sungguh lebih dari segalanya,” pungkas Haedar. (indonesiainside)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- KALIAN MAUNYA APA SICH? Asal Serang Anies?
- Blak-blakan, Penasihat Gedung Putih Sebut Alat Tes Uji Covid-19 Yang Diterimanya Dari China Adalah Palsu
- Simpang Siur Kabar Kim Jong-un, Lee: Jangan-jangan Dia Terluka Saat Uji Coba Rudal
- Ambulans Bawa Jenazah Pasien Corona Tanpa SOP Bikin Panik Warga Garut
- Pemilik Kos yang Mengusir 3 Perawat Solo Ternyata Seorang Bidan
Komentar
Posting Komentar