Pilkada Mau Nyontoh Korsel, Tapi Test Corona Saja Masih Di Bawah Bangladesh
Pilkada Mau Nyontoh Korsel, Tapi Test Corona Saja Masih Di Bawah Bangladesh - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pilkada Mau Nyontoh Korsel, Tapi Test Corona Saja Masih Di Bawah Bangladesh yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Pemerintah dinilai tidak tahu mana prioritas yang harus dikerjakan di tengah pandemik Covid-19.
Saat banyak masyarakat mengeluhkan ekonomi, pemerintah malah ngotot menyelenggarakan pilkada serentak pada tahun ini dengan anggaran Rp 15 triliun.
Board Member of Bandung Innitiaves Network, Gde Siriana Yusuf mengatakan, di tengah pandemik saat ini rakyat lebih butuh makan, bukan pilkada.
Menurutnya, anggaran pilkada Rp 15 triliun sangat berarti untuk rcovery ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terdampak Covid-19.
Jelas Gde Siriana, dalam suatu kesempatan debat dengan salah satu orang Istana, dia bertanya apa urgensi pilkada tetap jalan pada tahun ini tepatnya Desember.
Selain anggrannya bisa digunakan untuk masyarakat terdampak Covid-19, pada Desember nanti belum diketahaui apakah virus corona akan berakhir.
Dijawab sama orang Istana itu, Korea Selatan juga bisa menggelar pemilu saat Covid-19.
Lalu, Gde Siriana kembali bertanya, berapa jumlah tes corona di Indonesia, dan dibandingkan dengan Koresl?
Dijelaskan Gde Siriana, tes corona di Indonesia hanya 526 tes per 1 juta penduduk. Sementara di Korsel, 12.773 tes per 1 juta penduduk.
Kok bisa ya kalian bikin negara ini seperti orang miskin yang berlagak kaya," ujar Gde Siriana, Sabtu (9/5).
"Miskin tapi banyak mau, tidak pakai prinsip prioritas. Pilkadanya mau nyontoh Pemilu Korea, tapi tes coronanya saja masih di bawah Bangladesh," tutupnya menambahkan.(rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Pilkada Mau Nyontoh Korsel, Tapi Test Corona Saja Masih Di Bawah Bangladesh yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pilkada Mau Nyontoh Korsel, Tapi Test Corona Saja Masih Di Bawah Bangladesh yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Pemerintah dinilai tidak tahu mana prioritas yang harus dikerjakan di tengah pandemik Covid-19.
Saat banyak masyarakat mengeluhkan ekonomi, pemerintah malah ngotot menyelenggarakan pilkada serentak pada tahun ini dengan anggaran Rp 15 triliun.
Board Member of Bandung Innitiaves Network, Gde Siriana Yusuf mengatakan, di tengah pandemik saat ini rakyat lebih butuh makan, bukan pilkada.
Menurutnya, anggaran pilkada Rp 15 triliun sangat berarti untuk rcovery ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terdampak Covid-19.
Jelas Gde Siriana, dalam suatu kesempatan debat dengan salah satu orang Istana, dia bertanya apa urgensi pilkada tetap jalan pada tahun ini tepatnya Desember.
Selain anggrannya bisa digunakan untuk masyarakat terdampak Covid-19, pada Desember nanti belum diketahaui apakah virus corona akan berakhir.
Dijawab sama orang Istana itu, Korea Selatan juga bisa menggelar pemilu saat Covid-19.
Lalu, Gde Siriana kembali bertanya, berapa jumlah tes corona di Indonesia, dan dibandingkan dengan Koresl?
Dijelaskan Gde Siriana, tes corona di Indonesia hanya 526 tes per 1 juta penduduk. Sementara di Korsel, 12.773 tes per 1 juta penduduk.
Kok bisa ya kalian bikin negara ini seperti orang miskin yang berlagak kaya," ujar Gde Siriana, Sabtu (9/5).
"Miskin tapi banyak mau, tidak pakai prinsip prioritas. Pilkadanya mau nyontoh Pemilu Korea, tapi tes coronanya saja masih di bawah Bangladesh," tutupnya menambahkan.(rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Mundur, Prediksi Akhir Pandemi Covid-19 di Indonesia dari Juni Kini Jadi Oktober
- Bahaya, Ada Misi Orde Lama di RUU Ideologi Pancasila
- Terungkap, Limbad Pernah Jadi Pegawai Negeri
- Katanya Setan Dikurung Saat Ramadan, Kenapa Masih Banyak yang Maksiat?
- Tanpa Gejala, Kisah Wiranto Positif Virus Corona sampai Diisolasi di Gubuk
Komentar
Posting Komentar