Isu Pelengseran dari Dalam Mencuat, Pakar: Jokowi Harus Lebih Produktif Selesaikan Masalah Negara
Isu Pelengseran dari Dalam Mencuat, Pakar: Jokowi Harus Lebih Produktif Selesaikan Masalah Negara - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Isu Pelengseran dari Dalam Mencuat, Pakar: Jokowi Harus Lebih Produktif Selesaikan Masalah Negara yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Mencuatnya isu adanya faksi dari dalam tubuh pemerintahan yang ingin melengserkan Presiden Joko Widodo harus segera diendapkan.
Pakar hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Al Azhar menilai, selain tidak elok diwacanakan, gerakan politik pelengseran akan menjadi preseden buruk bagi masa depan Indonesia.
"Ada warisan pergantian kepemimpinan di tengah jalan jelas sesuatu yang sangat tidak baik bagi kehidupan bangsa dan negara. Apalagi tidak ada alasan yang mendasar secara objektif rasional untuk melakukan kudeta, sehingga tidak akan menjadi sarana menyelesaikan masalah tetapi justru timbul masalah baru," demikian kata Suparji Ahmad, Sabtu (6/6).
Meski demikian, terkait merebaknya isu kudeta, Jokowi diminta menjawab dengan lebih produktif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi negara. Seluruh jajaran kabinetnya, tambah Suparji harus solid dan lebih kreatfi dalam membantu kerja Presiden.
"Jokowi harus lebih produktif dan solutif dalam menyelesaikan masalah yang sedang terjadi. Kabinet dan jajarannya harus solid dan kreatif dalam membantu presiden. Jauhkan dari produksi opini yang kontraproduktif dan hanya sekadar untuk berekspresi apalagi bersensasi," demikian imbauan Suparji.
Selain itu, Suparji meminta seluruh partai pendukung Jokowi dapat meyakinkan Presiden dan rakyat Indonesia bahwa mereka komitmen mengawal pemerintahan hingga usai pada 2024 mendatang.
"Partai pendukung harus meyakinkan kepada presiden dan rakyat bahwa akan tetap menjaga komitmenya yakni menjadi bagian yang integrated dari pemerintahan ini," pungkas Guru Besar Universitas Al Azhar Indonesia ini. (rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Isu Pelengseran dari Dalam Mencuat, Pakar: Jokowi Harus Lebih Produktif Selesaikan Masalah Negara yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Isu Pelengseran dari Dalam Mencuat, Pakar: Jokowi Harus Lebih Produktif Selesaikan Masalah Negara yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Mencuatnya isu adanya faksi dari dalam tubuh pemerintahan yang ingin melengserkan Presiden Joko Widodo harus segera diendapkan.
Pakar hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Al Azhar menilai, selain tidak elok diwacanakan, gerakan politik pelengseran akan menjadi preseden buruk bagi masa depan Indonesia.
"Ada warisan pergantian kepemimpinan di tengah jalan jelas sesuatu yang sangat tidak baik bagi kehidupan bangsa dan negara. Apalagi tidak ada alasan yang mendasar secara objektif rasional untuk melakukan kudeta, sehingga tidak akan menjadi sarana menyelesaikan masalah tetapi justru timbul masalah baru," demikian kata Suparji Ahmad, Sabtu (6/6).
Meski demikian, terkait merebaknya isu kudeta, Jokowi diminta menjawab dengan lebih produktif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi negara. Seluruh jajaran kabinetnya, tambah Suparji harus solid dan lebih kreatfi dalam membantu kerja Presiden.
"Jokowi harus lebih produktif dan solutif dalam menyelesaikan masalah yang sedang terjadi. Kabinet dan jajarannya harus solid dan kreatif dalam membantu presiden. Jauhkan dari produksi opini yang kontraproduktif dan hanya sekadar untuk berekspresi apalagi bersensasi," demikian imbauan Suparji.
Selain itu, Suparji meminta seluruh partai pendukung Jokowi dapat meyakinkan Presiden dan rakyat Indonesia bahwa mereka komitmen mengawal pemerintahan hingga usai pada 2024 mendatang.
"Partai pendukung harus meyakinkan kepada presiden dan rakyat bahwa akan tetap menjaga komitmenya yakni menjadi bagian yang integrated dari pemerintahan ini," pungkas Guru Besar Universitas Al Azhar Indonesia ini. (rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Gelombang Pertama 500 TKA, HMI Kendari Siap Gempur Ali Mazi dan Boikot Bandara Halu Oleo
- Video Mengerikan Detik-detik Bentrokan Maut Tentara China dan India
- Gubernur Melunak, DPRD Tetap Keras soal 146 TKA China
- 20 Tentara India dan 40 Tentara China Tewas di Bentrokan Perbatasan Ladakh?
- Gagalnya Usaha Neo-PKI
Komentar
Posting Komentar