Ngadu ke Kantor Luhut, Warga: Rumah Belum Ditempati Tagihan Listrik Rp1,5 Juta, Padahal Kan Kosong

Ngadu ke Kantor Luhut, Warga: Rumah Belum Ditempati Tagihan Listrik Rp1,5 Juta, Padahal Kan Kosong - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.

Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Ngadu ke Kantor Luhut, Warga: Rumah Belum Ditempati Tagihan Listrik Rp1,5 Juta, Padahal Kan Kosong yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Ngadu ke Kantor Luhut, Warga: Rumah Belum Ditempati Tagihan Listrik Rp1,5 Juta, Padahal Kan Kosong

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menggelar konferensi video untuk mendengarkan langsung informasi dari masyarakat soal lonjakan tagihan listrik mereka. Warga yang berkesempatan ikut menyampaikan keluhan mereka.

Salah satu pelanggan PLN yang melapor, Anggana, mengaku penggunaan listrik normal karena telah berdiam di rumah sejak Januari 2020. Tren penggunaan listrik di rumahnya ia lihat cukup normal. Anehnya, lonjakan tagihan justru baru terjadi pada Juni 2020.

"Kami sekeluarga sejak Januari 2020 sudah stay di rumah dan dari situ kami tidak ada perubahan pada aktivitas dan kebiasaan. Namun pada tagihan Juni 2020 ada peningkatan tagihan sekitar 23 persen sampai 51 persen," kata Anggana, salah satu peserta audiensi yang digelar Kemenko Marves.

Tagihan rekening listrik yang tinggi tidak hanya terjadi pada rumah yang berpenghuni. Salah satu peserta audiensi lainnya, Sabda Tuah, melaporkan rumahnya yang tidak dihuni juga dikenakan tagihan yang tinggi.

"Rumah saya di Pekanbaru baru selesai (dibangun) dan kami baru mendapatkan rekening listrik. Rumah tersebut masih belum kami huni. Tapi tagihan listrik yang masuk sampai dengan Rp 1,5 juta, padahal kan rumah kosong," ungkap Sabda.

Selain rumah tempat tinggal, bengkaknya tagihan listrik juga dialami pemilik usaha. Salah satu peserta audiensi Laela Indawati mengatakan, tagihan listrik bengkel miliknya rata-rata sebelum pandemi Covid-19 sekitar Rp 100 ribu sampai dengan Rp 150 ribu.

Namun pada tagihan Juni 2020 tagihan yang masuk mencapai Rp 559 ribu. Laela sangat bingung dengan hal itu karena semenjak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bengkel tempat usahanya tersebut sudah tidak ada aktivitas.

Selain Laela, Andriana Sakti juga mengadukan kenaikan tagihan listrik di rumah yang dijadikan tempat usaha olehnya. Dari Oktober 2019 sampai dengan Mei 2020, tagihan yang Andriana terima tidak jauh dari Rp 1,2 juta sampai dengan Rp 1,4 juta . Pada Juni 2020 tagihannya sekitar Rp 2 juta dalam keadaan kantor tutup.

"Bukan kami tidak ingin bayar, tapi lebih ke transparansi saja. Kenapa bisa ada kekurangan tagihan? Kenapa melonjaknya tinggi?" Andriana dalam audiensi.

Andriana menjelaskan telah melakukan pengaduan melalui pusat panggilan PLN di 123 tapi tidak mendapat penjelasan. [republika]

BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Memuat...

Demikian pembahasan tentang Ngadu ke Kantor Luhut, Warga: Rumah Belum Ditempati Tagihan Listrik Rp1,5 Juta, Padahal Kan Kosong yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.

Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abu Janda Sok Nantangin, Disamperin Malah Ngacir

Kenapa Buzzer +62 Malah Menyerang Vietnam Yang Sukses Lockdown? Demi Bela Jokowi?

Kisah Jusuf Hamka di Antara Buya Hamka hingga Tommy Winata