Adian Napitupulu Kritik Menteri BUMN, Pengamat: Ada Kepentingan Politik Yang Belum Diakomodir

Adian Napitupulu Kritik Menteri BUMN, Pengamat: Ada Kepentingan Politik Yang Belum Diakomodir - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.

Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Adian Napitupulu Kritik Menteri BUMN, Pengamat: Ada Kepentingan Politik Yang Belum Diakomodir yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Adian Napitupulu Kritik Menteri BUMN, Pengamat: Ada Kepentingan Politik Yang Belum Diakomodir

Kritikan anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDIP, Adian Napitupulu terhadap Kementerian BUMN dinilai sebagai salah satu strategi lantaran ada kepentingan politik tertentu.

Hal itu disampaikan oleh pengamat politik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul yang curiga atas kritik yang disampaikan oleh Adian kepada pemerintahan Joko Widodo.

“Saya mencurigai apa yang disampaikan oleh Adian karena memang kepentingan politik yang belum diakomodir," ucap Adib Miftahul saat dihubungi, Minggu (14/6).

Adib menilai, bahwa kritikan dari Adian sangat tidak beretika lantaran Adiab merupakan kader partai yang berada di lingkaran koalisi pemerintah.

"Mungkin nama-nama yang diusulkan untuk duduk di kursi komisaris belum juga didapat," imbuhnya.

Bahkan, Adib pun mengomentari apa yang disampaikan Adian yang membandingkan utang luar negeri BUMN sebesar Rp 5.600 triliun dengan utang luar negeri pemerintah Malaysia yang disebut Adian hanya Rp 3.500 triliun.

Adib mengatakan bahwa membandingkan utang BUMN dengan utang luar negeri negara lain tidak sebanding.

“Utang luar negeri sebuah negara lazimnya diperbandingkan dengan PDB negara tersebut,” tegasnya.

Bahkan, Adib pun meluruskan bahwa dana talangan yang diberikan pemerintah terhadap BUMN sebesar Rp 152 triliun bukanlah penyertaan modal negara. Melainkan, dana tersebut merupakan pinjaman dari pemerintah yang harus dikembalikan.

Di mana kata Adib, payung hukum dana talangan dari pemerintah kepada BUMN ialah UU 2/2020 dan PP 23/2020.

“Dana Talangan adalah upaya penyelamatan industri strategis, termasuk yang membawa bendera negara,” pungkas Adib.

Adapun Adian Napitupulu telah membantah tuduhan bahwa kritik yang dialamatkannya kepada Erick Thohir dikarenakan Erick Thohir tidak akomodatif terhadap nama-nama yang diajukannya untuk duduk sebagai komisioner BUMN. Tuduhan itu awalnya disampaikan politisi Partai Gerindra Andre Rosiade.

“Jangan membicarakan rumor. Saya juga banyak mendengar rumor tentang Andre, tapi karena saya tahu fungsi dan tugas anggota DPR, maka saya merasa tidak perlu menyampaikan rumor tentang dirinya (Andre) ke masyarakat umum,” sambung Adian.

Adian dalam sebuah artikel panjang menguraikan sejumlah persoalan di tubuh BUMN, termasuk pengucuran dana talangan sebesar Rp 152 triliun untuk BUMN.

“Lucunya beberapa BUMN yang dapat dana talangan itu adalah BUMN yang sudah go publik, salah satunya Garuda Indonesia sebesar Rp 8,5 triliun. Di Garuda pemerintah punya saham sebesar 60 persen sisanya dimiliki pihak swasta salah satunya 25,6 persen dimiliki Chairul Tanjung,” demikian antara lain kata Adian.(rmol)

BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Memuat...

Demikian pembahasan tentang Adian Napitupulu Kritik Menteri BUMN, Pengamat: Ada Kepentingan Politik Yang Belum Diakomodir yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.

Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abu Janda Sok Nantangin, Disamperin Malah Ngacir

Kenapa Buzzer +62 Malah Menyerang Vietnam Yang Sukses Lockdown? Demi Bela Jokowi?

Kisah Jusuf Hamka di Antara Buya Hamka hingga Tommy Winata