Aktivis ’98: Elite Jangan Cuma Gaduh Di Medsos, Bantu Rakyat Selesaikan Masalah!
Aktivis ’98: Elite Jangan Cuma Gaduh Di Medsos, Bantu Rakyat Selesaikan Masalah! - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Aktivis ’98: Elite Jangan Cuma Gaduh Di Medsos, Bantu Rakyat Selesaikan Masalah! yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Kebebasan berpendapat dan berdemokrasi akan selalu tersaji di negeri ini. Presiden Joko Widodo dipastikan akan selalu menjalankan perintah yang termaktub dalam konstitusi negara tersebut.
Begitu tegas aktivis 1998 Ricky Tamba saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/6).
"InsyaAllah Pak Presiden Ir. H. Joko Widodo akan selalu menjaga kebebasan berpendapat berdemokrasi. Demokrasi itu mensyaratkan adanya check and balances sebagai masukan bagi pemerintah bekerja,” tekannya.
“Kebebasan berpendapat berorganisasi adalah amanat dari konstitusi UUD 1945 dan reformasi 1998," sambung Ricky Tamba menegaskan.
Namun demikian, kata Ricky, meskipun kebebasan berpendapat merupakan amanat konstitusi UUD 1945, kebebasan tersebut juga harus konstruktif dan bertanggung jawab.
"Tentunya kebebasan tersebut mesti konstruktif dan bertanggung jawab, harus ada kerja nyata membantu menyelesaikan problematika rakyat secara langsung dari kalangan aktivis, politisi dan para elite," jelas Ricky.
Dia tidak ingin para politisi maupun para elite hanya gaduh di media massa maupun di media sosial, yang akhirnya membuat rakyat jenuh.
“Jadi jangan cuma gaduh di media massa dan media sosial yang membuat rakyat letih dan jenuh," pungkasnya. (Rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Aktivis ’98: Elite Jangan Cuma Gaduh Di Medsos, Bantu Rakyat Selesaikan Masalah! yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Aktivis ’98: Elite Jangan Cuma Gaduh Di Medsos, Bantu Rakyat Selesaikan Masalah! yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Kebebasan berpendapat dan berdemokrasi akan selalu tersaji di negeri ini. Presiden Joko Widodo dipastikan akan selalu menjalankan perintah yang termaktub dalam konstitusi negara tersebut.
Begitu tegas aktivis 1998 Ricky Tamba saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/6).
"InsyaAllah Pak Presiden Ir. H. Joko Widodo akan selalu menjaga kebebasan berpendapat berdemokrasi. Demokrasi itu mensyaratkan adanya check and balances sebagai masukan bagi pemerintah bekerja,” tekannya.
“Kebebasan berpendapat berorganisasi adalah amanat dari konstitusi UUD 1945 dan reformasi 1998," sambung Ricky Tamba menegaskan.
Namun demikian, kata Ricky, meskipun kebebasan berpendapat merupakan amanat konstitusi UUD 1945, kebebasan tersebut juga harus konstruktif dan bertanggung jawab.
"Tentunya kebebasan tersebut mesti konstruktif dan bertanggung jawab, harus ada kerja nyata membantu menyelesaikan problematika rakyat secara langsung dari kalangan aktivis, politisi dan para elite," jelas Ricky.
Dia tidak ingin para politisi maupun para elite hanya gaduh di media massa maupun di media sosial, yang akhirnya membuat rakyat jenuh.
“Jadi jangan cuma gaduh di media massa dan media sosial yang membuat rakyat letih dan jenuh," pungkasnya. (Rmol)
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Katanya Garda Terdepan, Tapi Insentif Ratusan Tenaga Medis Belum Dibayar
- 10 Mei 2020, Lion Air Group Kembali Buka Layanan Penerbangan Domestik
- Trump: COVID-19 Lebih Parah dari Peristiwa Pearl Harbor
- Transportasi Dibuka Kembali, Ekonom UGM: Tujuan Pemerintah Apa?
- Jokowi: Sampai Vaksin Ditemukan, Kita Harus Hidup Berdamai dengan Covid-19
Komentar
Posting Komentar