Kecam industri rokok, Erdogan: Mereka cari untung dengan membuat candu pemuda
Kecam industri rokok, Erdogan: Mereka cari untung dengan membuat candu pemuda - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Kecam industri rokok, Erdogan: Mereka cari untung dengan membuat candu pemuda yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
ANKARA - Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengkritik industri rokok karena telah menjerat jutaan pemuda dalam kecanduan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam siaran langsung yang diadakan dengan partisipasi kaum muda Turki pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia, 31 Mei 2020.
“Industri tembakau telah mengisi kantong mereka sendiri selama beberapa dekade, merampas kebebasan jutaan kaum muda, memenjarakan mereka dengan kecanduan,” kata Erdogan.
Presiden mengatakan penutupan sementara tempat hookah (café rokok) dan tempat hiburan untuk mengekang penyebaran virus corona akan tetap dilanjutkan “lebih lama untuk sementara waktu.”
“Bagi kami, kesehatan manusia di atas semua masalah lainnya. Di masa mendatang, kami akan melanjutkan kepekaan dan tekad kami dalam masalah ini,” tambahnya.
Erdogan juga menekankan bahwa pemerintahannya telah menjadi sasaran gugatan industri tembakau dan para advokat mereka dalam perjuangan Turki melawan rokok, alkohol, dan narkoba selama 18 tahun terakhir.
“Tuntutan ini tidak dapat diterima. Mereka seolah-olah dapat menipu kita; mereka datang kepada kita, dengan mengatakan, ‘rokok elektronik tidak membahayakan.’ Saya tidak menerima mereka (rokok, alkohol, narkoba) bahkan jika mereka tidak berbahaya sama sekali,” katanya.
Turki pada Februari melarang impor e-rokok dan produk-produk terkait sebagai bagian dari perjuangannya melawan rokok.
Erdogan menegaskan bahwa industri tembakau telah mencoba berbagai cara untuk menemukan pelanggan baru untuk “racun” yang mereka hasilkan.
Lebih lanjut, ia menegaskan kembali bahwa pemerintahannya telah mengenakan pajak tertinggi terhadap rokok untuk membantu berkurangnya perokok.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1987 menetapkan 31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia untuk menarik perhatian dunia terhadap dampak merusak dari penggunaan tembakau yang meluas.
Menurut situs web WHO, Tahun ini, Hari Tanpa Tembakau Sedunia difokuskan untuk melindungi anak-anak dan remaja dari eksploitasi oleh industri tembakau dan nikotin.
Sumber: Daily Sabah/Turkinesia
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Kecam industri rokok, Erdogan: Mereka cari untung dengan membuat candu pemuda yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Kecam industri rokok, Erdogan: Mereka cari untung dengan membuat candu pemuda yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
ANKARA - Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengkritik industri rokok karena telah menjerat jutaan pemuda dalam kecanduan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam siaran langsung yang diadakan dengan partisipasi kaum muda Turki pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia, 31 Mei 2020.
“Industri tembakau telah mengisi kantong mereka sendiri selama beberapa dekade, merampas kebebasan jutaan kaum muda, memenjarakan mereka dengan kecanduan,” kata Erdogan.
Presiden mengatakan penutupan sementara tempat hookah (café rokok) dan tempat hiburan untuk mengekang penyebaran virus corona akan tetap dilanjutkan “lebih lama untuk sementara waktu.”
“Bagi kami, kesehatan manusia di atas semua masalah lainnya. Di masa mendatang, kami akan melanjutkan kepekaan dan tekad kami dalam masalah ini,” tambahnya.
Erdogan juga menekankan bahwa pemerintahannya telah menjadi sasaran gugatan industri tembakau dan para advokat mereka dalam perjuangan Turki melawan rokok, alkohol, dan narkoba selama 18 tahun terakhir.
“Tuntutan ini tidak dapat diterima. Mereka seolah-olah dapat menipu kita; mereka datang kepada kita, dengan mengatakan, ‘rokok elektronik tidak membahayakan.’ Saya tidak menerima mereka (rokok, alkohol, narkoba) bahkan jika mereka tidak berbahaya sama sekali,” katanya.
Turki pada Februari melarang impor e-rokok dan produk-produk terkait sebagai bagian dari perjuangannya melawan rokok.
Erdogan menegaskan bahwa industri tembakau telah mencoba berbagai cara untuk menemukan pelanggan baru untuk “racun” yang mereka hasilkan.
Lebih lanjut, ia menegaskan kembali bahwa pemerintahannya telah mengenakan pajak tertinggi terhadap rokok untuk membantu berkurangnya perokok.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1987 menetapkan 31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia untuk menarik perhatian dunia terhadap dampak merusak dari penggunaan tembakau yang meluas.
Menurut situs web WHO, Tahun ini, Hari Tanpa Tembakau Sedunia difokuskan untuk melindungi anak-anak dan remaja dari eksploitasi oleh industri tembakau dan nikotin.
Sumber: Daily Sabah/Turkinesia
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Luhut Memang Hebat, Megawati dan PDIP Tak Berkutik
- Minta Klarifikasi Jasad ABK WNI Yang Dilarungkan Ke Laut, KBRI Beijing Kirim Nota Diplomatik Ke Kemlu China
- Wacana Relaksasi PSBB, Rocky Gerung: Logika Pemerintah Ngaco!
- Menhub Buka Kembali Transportasi di Tengah Corona, Begini Pembelaan Istana
- Barakallah... Anies Baswedan: Nakes Meninggal, Santunan Rp 242 Juta, Semua Anak dapat Beasiswa sampai Selesai Kuliah
Komentar
Posting Komentar