Rusia dan Yunani Protes Hagia Sophia jadi Masjid, Erdogan: Kalian atau Kami yang Memerintah di Turki?
Rusia dan Yunani Protes Hagia Sophia jadi Masjid, Erdogan: Kalian atau Kami yang Memerintah di Turki? - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Rusia dan Yunani Protes Hagia Sophia jadi Masjid, Erdogan: Kalian atau Kami yang Memerintah di Turki? yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Menteri luar negeri Turki meminta negara lain tidak ikut campur masalah kebijakan negaranya atas Hagia Sophia Istanbul. Hal itu bukan urusan internasional, tetapi masalah kedaulatan nasional Turki.
Berbicara dalam wawancara yang disiarkan televisi, Kamis(11/6) Mevlut Cavusoglu menanggapi diskusi baru-baru ini tentang kemungkinan pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid. “Situs populer itu awalnya adalah sebuah masjid setelah penaklukan Istanbul oleh kekaisaran Ottoman,” katanya seperti dilansir Anadolu Agency.
Ia menekankan bahwa tidak seorang pun berhak mengomentari kebebasan beragama di Turki. Cavusoglu mengatakan langkah-langkah yang diambil dalam 20 tahun terakhir terhadap berbagai minoritas di negara itu sangat jelas dan adil.
Diplomat top Turki itu juga mengecam keras Amerika atas Laporan tentang Kebebasan Beragama Internasional 2019 yang diterbitkan baru-baru ini dan mengatakan “tragisomis” bagi AS untuk mengomentari kebebasan beragama dan hak asasi manusia negara lainnya.
Hal ini karena di Amerika sendiri pelanggaran atas hak-hak beragama terhadap minoritas Islam atau Islamophobia terlihat nyata. Rasialisme juga terpampang hingga kini terhadap kaum berwarna lainnya.
Bahkan, Presiden Amerika Donald Trump dalam berbagai kesempatan terlihat jelas mendiskreditkan umat Islam dalam berbagai kebijakan. Pernyataannya pun tidak menyejukkan.
Dijelaskannya, Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama 916 tahun. Pada tahun 1453 diubah menjadi masjid oleh Ottoman Sultan Mehmet II ketika kekaisaran menaklukkan Istanbul.
Setelah restorasi selama era Ottoman dan penambahan menara oleh arsitek Mimar Sinan, Hagia Sophia menjadi salah satu karya terpenting arsitektur dunia. Di bawah Republik Turki kala dipimpin oleh aliran sekuler Mustafa Kemal Attaturk bangunan itu kemudian dijadikan museum.
Presiden Erdogan telah menggarisbawahi bahwa Ottoman mengubah bangunan itu menjadi masjid alih-alih meruntuhkannya. Hal sama dilakukan dinasti Ottoman atas masjid lainnya.
Isu ini muncul kala Turki mengadakan kegiatan berdoa secara Islam di Hagia Sophia untuk memperingati penaklukan Ottoman di Istanbul, yang dikenal sebelumnya sebagai Konstantinopel.
Tindakan itu menimbulkan kemarahan dari Yunani dan juga Gereja Ortodoks Rusia.
“Setiap upaya mengubah status museum Katedral Hagia Sophia akan mengarah pada perubahan dan pelanggaran keseimbangan antaragama yang rapuh,” kata Hilarion Kepala Hubungan Eksternal Gereja Ortodoks Rusia, seperti dilansir Orthodox Times.
Namun, Erdogan tegas membantahnya. Ia menyebut tidak seorang pun bisa mencampuri urusan dalam negeri Turki.
“Yunani bukan orang yang mengelola wilayah ini, jadi jangan mengeluarkan pernyataan seperti itu,” kata Erdogan, Senin(6/6).
“Mereka bilang untuk tidak mengubah Hagia Sophia menjadi masjid. Coba dipikir, apakah kalian yang memerintah Turki, atau kami?,” tegasnya.
Hilarion prihatin transformasi Hagia Sophia menjadi masjid akan menutup pengunjung dari agama lain. Namun Erdogan sudah menyatakan bahwa Hagia Sophia akan tetap terbuka untuk siapa pun. Dia menyamakan kondisi itu dengan Masjid Biru Istanbul yang terkenal selama ini. [indonesiainside]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Rusia dan Yunani Protes Hagia Sophia jadi Masjid, Erdogan: Kalian atau Kami yang Memerintah di Turki? yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Rusia dan Yunani Protes Hagia Sophia jadi Masjid, Erdogan: Kalian atau Kami yang Memerintah di Turki? yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Menteri luar negeri Turki meminta negara lain tidak ikut campur masalah kebijakan negaranya atas Hagia Sophia Istanbul. Hal itu bukan urusan internasional, tetapi masalah kedaulatan nasional Turki.
Berbicara dalam wawancara yang disiarkan televisi, Kamis(11/6) Mevlut Cavusoglu menanggapi diskusi baru-baru ini tentang kemungkinan pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid. “Situs populer itu awalnya adalah sebuah masjid setelah penaklukan Istanbul oleh kekaisaran Ottoman,” katanya seperti dilansir Anadolu Agency.
Ia menekankan bahwa tidak seorang pun berhak mengomentari kebebasan beragama di Turki. Cavusoglu mengatakan langkah-langkah yang diambil dalam 20 tahun terakhir terhadap berbagai minoritas di negara itu sangat jelas dan adil.
Diplomat top Turki itu juga mengecam keras Amerika atas Laporan tentang Kebebasan Beragama Internasional 2019 yang diterbitkan baru-baru ini dan mengatakan “tragisomis” bagi AS untuk mengomentari kebebasan beragama dan hak asasi manusia negara lainnya.
Hal ini karena di Amerika sendiri pelanggaran atas hak-hak beragama terhadap minoritas Islam atau Islamophobia terlihat nyata. Rasialisme juga terpampang hingga kini terhadap kaum berwarna lainnya.
Bahkan, Presiden Amerika Donald Trump dalam berbagai kesempatan terlihat jelas mendiskreditkan umat Islam dalam berbagai kebijakan. Pernyataannya pun tidak menyejukkan.
Dijelaskannya, Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama 916 tahun. Pada tahun 1453 diubah menjadi masjid oleh Ottoman Sultan Mehmet II ketika kekaisaran menaklukkan Istanbul.
Setelah restorasi selama era Ottoman dan penambahan menara oleh arsitek Mimar Sinan, Hagia Sophia menjadi salah satu karya terpenting arsitektur dunia. Di bawah Republik Turki kala dipimpin oleh aliran sekuler Mustafa Kemal Attaturk bangunan itu kemudian dijadikan museum.
Presiden Erdogan telah menggarisbawahi bahwa Ottoman mengubah bangunan itu menjadi masjid alih-alih meruntuhkannya. Hal sama dilakukan dinasti Ottoman atas masjid lainnya.
Isu ini muncul kala Turki mengadakan kegiatan berdoa secara Islam di Hagia Sophia untuk memperingati penaklukan Ottoman di Istanbul, yang dikenal sebelumnya sebagai Konstantinopel.
Tindakan itu menimbulkan kemarahan dari Yunani dan juga Gereja Ortodoks Rusia.
“Setiap upaya mengubah status museum Katedral Hagia Sophia akan mengarah pada perubahan dan pelanggaran keseimbangan antaragama yang rapuh,” kata Hilarion Kepala Hubungan Eksternal Gereja Ortodoks Rusia, seperti dilansir Orthodox Times.
Namun, Erdogan tegas membantahnya. Ia menyebut tidak seorang pun bisa mencampuri urusan dalam negeri Turki.
“Yunani bukan orang yang mengelola wilayah ini, jadi jangan mengeluarkan pernyataan seperti itu,” kata Erdogan, Senin(6/6).
“Mereka bilang untuk tidak mengubah Hagia Sophia menjadi masjid. Coba dipikir, apakah kalian yang memerintah Turki, atau kami?,” tegasnya.
Hilarion prihatin transformasi Hagia Sophia menjadi masjid akan menutup pengunjung dari agama lain. Namun Erdogan sudah menyatakan bahwa Hagia Sophia akan tetap terbuka untuk siapa pun. Dia menyamakan kondisi itu dengan Masjid Biru Istanbul yang terkenal selama ini. [indonesiainside]
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Ledakan Keras Kagetkan Warga Magetan Saat Sahur
- Cerita Pasien Corona Dirawat hingga Sehat Meski Kerap Ngamuk-Ancam Perawat
- Geger Ada Aplikasi yang Bisa Mencatat Pahala dan Dosa Manusia
- Pilu Maiyah Bertahan di Tengah Pandemi, Bantuan Tak Dapat, Buat Makan Harus Utang
- Tengku Zulkarnain Difitnah Akun Hoaks, Kapolri Ditegur: Apa Anda Tidak Bisa Tangkap Bandit Ini?
Komentar
Posting Komentar