12 Hari Demonstrasi, Kasus Covid-19 di AS Bertambah 250.000 Orang
12 Hari Demonstrasi, Kasus Covid-19 di AS Bertambah 250.000 Orang - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang 12 Hari Demonstrasi, Kasus Covid-19 di AS Bertambah 250.000 Orang yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Selama 12 hari aksi demonstrasi Black Lives Matter (BLM) berlangsung, jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat bertambah sekitar 250.000 orang dengan kasus kematian sebanyak 11.000 orang.
Pada Sabtu (6/6), data Worldometers mencatat kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) sebanyak 1.988.544 orang, dan angka kematian mencapai 112.096. Sementara pada 26 Mei 2020, total kasus Covid-19 di AS tercatat sebanyak 1.738.149 orang, dan angka kematian mencapai 100.800.
Seiring dengan aksi demonstrasi yang berlangsung di hampir 700 kota di 50 negara bagian, jumlah kasus baru Covid-19 terus menyebar dengan belasan ribu kasus baru terdiagnosis setiap hari, disertai angka kematian yang terus meningkat.
Para demonstran mengabaikan aturan jarak sosial, bahkan tidak seluruhnya menggunakan masker untuk melindungi diri dari kemungkinan terinfeksi saat bergabung dalam aksi demonstrasi yang melibatkan kerumuman massa.
Para gubernur negara bagian AS mengungkapkan kekhawatiran terkait penyebaran Covid-19 yang meningkat seiring aksi demonstrasi BLM yang menuntut keadilan atas kematian George Floyd.
Apalagi peningkatan kasus terjadi seiring dengan mulai dibukanya kembali kegiatan bisnis yang dimaksudkan untuk menggerakan ekonomi AS yang hampir lumpuh akibat pandemi Covid-19.
Sejumlah gubernur mengkhawatirkan aksi demonstrasi memprotes pembunuhan George Floyd, akan membuat kasus Covid-19 segera melonjak, dan gelombang kedua pandemi di negara itu lebih cepat terjadi.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, memperingatkan warganya untuk tetap melindungi diri, mengingat negara bagian itu merupakan pusat pandemi Covid-19 di AS dan terpukul sangat parah.
Andrew Cuomo baru saja memperluas upaya pembukaan kembali menyusul penurunan dramatis dalam kematian dan kasus baru Covid-19 di New York.
Menurut Andrew Cuomo, New York kini berada di jalur untuk memasuki "fase satu" pembukaan kembali pada 8 Juni 2020. Hal itu, memungkinkan perusahaan konstruksi dan manufaktur beroperasi kembali, serta perusahaan ritel dapat melakukan transaksi di pinggir jalan atau di dalam toko dengan mekanisme pick-up (jemput) dan take a way (dibawa pulang).
Di beberapa daerah di negara bagian New York, rumah ibadah akan diizinkan untuk dibuka kembali pada tingkat hunian 25% dengan "semua protokol jarak sosial" pada Minggu (7/6). Namun seiring dengan aksi demonstrasi BLM, Andrew Cuomo khawatir kasus dan kematian akibat Covid yang telah menurun di New York akan kembali meningkat.
Sumber: Suara Pembaruan, ABC News, The Guardian
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang 12 Hari Demonstrasi, Kasus Covid-19 di AS Bertambah 250.000 Orang yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang 12 Hari Demonstrasi, Kasus Covid-19 di AS Bertambah 250.000 Orang yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Selama 12 hari aksi demonstrasi Black Lives Matter (BLM) berlangsung, jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat bertambah sekitar 250.000 orang dengan kasus kematian sebanyak 11.000 orang.
Pada Sabtu (6/6), data Worldometers mencatat kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) sebanyak 1.988.544 orang, dan angka kematian mencapai 112.096. Sementara pada 26 Mei 2020, total kasus Covid-19 di AS tercatat sebanyak 1.738.149 orang, dan angka kematian mencapai 100.800.
Seiring dengan aksi demonstrasi yang berlangsung di hampir 700 kota di 50 negara bagian, jumlah kasus baru Covid-19 terus menyebar dengan belasan ribu kasus baru terdiagnosis setiap hari, disertai angka kematian yang terus meningkat.
Para demonstran mengabaikan aturan jarak sosial, bahkan tidak seluruhnya menggunakan masker untuk melindungi diri dari kemungkinan terinfeksi saat bergabung dalam aksi demonstrasi yang melibatkan kerumuman massa.
Para gubernur negara bagian AS mengungkapkan kekhawatiran terkait penyebaran Covid-19 yang meningkat seiring aksi demonstrasi BLM yang menuntut keadilan atas kematian George Floyd.
Apalagi peningkatan kasus terjadi seiring dengan mulai dibukanya kembali kegiatan bisnis yang dimaksudkan untuk menggerakan ekonomi AS yang hampir lumpuh akibat pandemi Covid-19.
Sejumlah gubernur mengkhawatirkan aksi demonstrasi memprotes pembunuhan George Floyd, akan membuat kasus Covid-19 segera melonjak, dan gelombang kedua pandemi di negara itu lebih cepat terjadi.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, memperingatkan warganya untuk tetap melindungi diri, mengingat negara bagian itu merupakan pusat pandemi Covid-19 di AS dan terpukul sangat parah.
Andrew Cuomo baru saja memperluas upaya pembukaan kembali menyusul penurunan dramatis dalam kematian dan kasus baru Covid-19 di New York.
Menurut Andrew Cuomo, New York kini berada di jalur untuk memasuki "fase satu" pembukaan kembali pada 8 Juni 2020. Hal itu, memungkinkan perusahaan konstruksi dan manufaktur beroperasi kembali, serta perusahaan ritel dapat melakukan transaksi di pinggir jalan atau di dalam toko dengan mekanisme pick-up (jemput) dan take a way (dibawa pulang).
Di beberapa daerah di negara bagian New York, rumah ibadah akan diizinkan untuk dibuka kembali pada tingkat hunian 25% dengan "semua protokol jarak sosial" pada Minggu (7/6). Namun seiring dengan aksi demonstrasi BLM, Andrew Cuomo khawatir kasus dan kematian akibat Covid yang telah menurun di New York akan kembali meningkat.
Sumber: Suara Pembaruan, ABC News, The Guardian
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- PDIP: Stafsus Milenial Belajar Organisasi Dari Mana, Masak Jadi Pemberi Masukan Malah Eksekusi
- Surat Terbuka Untuk Komunitas Kristen ARK QAHAL Pembagi "Nasi Anjing"
- Gak Kapok! Jokowi Kembali Bagi-bagi Sembako Di Jalanan, Gak Pakai Masker Lagi, Menyalahi Aturan PSBB
- PSI Ketampol Lagi... Nyinyiri GOR Penampungan Sementara Tunawisma di Jakarta
- LUAR BIASA! Turki Kirim Pesawat Khusus Untuk Jemput Warganya Positif Covid-19 Yang Ditolak Dirawat di RS Swedia
Komentar
Posting Komentar