Pengamat Nilai Prabowo tak Lagi Menjual untuk Pilpres 2024: Sudah Usang
Pengamat Nilai Prabowo tak Lagi Menjual untuk Pilpres 2024: Sudah Usang - Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Islam Update 24 Jam. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk sekedar mampir di situs kami ini.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pengamat Nilai Prabowo tak Lagi Menjual untuk Pilpres 2024: Sudah Usang yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai nama Prabowo Subianto tak lagi menjual di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meskipun, sebanyak 34 DPD Partai Gerindra mendukungnya untuk kembali menjadi ketua umum partai.
Kekalahan Prabowo di tiga kontestasi sebelumnya menjadi salah satu alasan mengapa elektabilitasnya tak lagi tinggi jelang 2024. Apalagi ia kini bergabung dengan kabinet Joko Widodo, yang adalah lawannya pada dua edisi pilpres sebelumnya.
"Tokoh usang yang sudah tiga kali kalah dalam pilpres, sudah tidak relevan dijual ke publik. Sulit laku karena diaggap tokoh dan kaset usang," ujar Pangi saat dibubungi, Jumat (5/6/2020).
Prabowo juga dinilainya hanya mengkampanyekan gagasan yang sama pada pilpres sebelumnya. Pada saat masyarakat membutuhkan terobosan baru untuk membuat Indonesia lebih baik.
"Publik lebih senang tokoh baru yang masih segar segar, dianggap punya narasi baru membangun Indonesia ketimbang Prabowo," ujar Direktur Eksekutif VoxPol Center Research and Consulting itu.
Pandemi virus Covid-19 juga berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo. Sebab saat ini, banyak kepala daerah yang mendapat sorotan dalam penanganannya, seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranomo, daripada Prabowo yang kinerjanya saat ini tak begitu terlihat. Publik tentu akan lebih menaruh dukungan pada tokoh-tokoh yang terlibat langsung dengan masyarakat dan penanganam pandemi.
"Lain cerita kalau kemarin beliau puasa (tidak masuk kekuasaan -red), tetap setiap bersama rakyat menjadi simbol tokoh oposisi, simbol perlawanan. Mungkin masih relevan dan moncer bertarung ulang," ujar Pangi, seperti dilansir Republika.
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
Demikian pembahasan tentang Pengamat Nilai Prabowo tak Lagi Menjual untuk Pilpres 2024: Sudah Usang yang dapat kami sampaikan untuk Anda. Semoga saja dapat mengobati rasa penasaran Sobat mengenai kabar atau berita yang sedang sobat cari.
Kedepannya kami akan terus menambah artikel kami, untuk itu tetap pantau terus situs Islam Update 24 Jam ini. Akhir kata kami ucapkan Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatuh, sampai ketemu di postingan kami selanjutnya. Salam sejahtera.
Dalam kesempatan ini kita akan mengupas tentang Pengamat Nilai Prabowo tak Lagi Menjual untuk Pilpres 2024: Sudah Usang yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Diharapkan postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai nama Prabowo Subianto tak lagi menjual di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meskipun, sebanyak 34 DPD Partai Gerindra mendukungnya untuk kembali menjadi ketua umum partai.
Kekalahan Prabowo di tiga kontestasi sebelumnya menjadi salah satu alasan mengapa elektabilitasnya tak lagi tinggi jelang 2024. Apalagi ia kini bergabung dengan kabinet Joko Widodo, yang adalah lawannya pada dua edisi pilpres sebelumnya.
"Tokoh usang yang sudah tiga kali kalah dalam pilpres, sudah tidak relevan dijual ke publik. Sulit laku karena diaggap tokoh dan kaset usang," ujar Pangi saat dibubungi, Jumat (5/6/2020).
Prabowo juga dinilainya hanya mengkampanyekan gagasan yang sama pada pilpres sebelumnya. Pada saat masyarakat membutuhkan terobosan baru untuk membuat Indonesia lebih baik.
"Publik lebih senang tokoh baru yang masih segar segar, dianggap punya narasi baru membangun Indonesia ketimbang Prabowo," ujar Direktur Eksekutif VoxPol Center Research and Consulting itu.
Pandemi virus Covid-19 juga berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo. Sebab saat ini, banyak kepala daerah yang mendapat sorotan dalam penanganannya, seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranomo, daripada Prabowo yang kinerjanya saat ini tak begitu terlihat. Publik tentu akan lebih menaruh dukungan pada tokoh-tokoh yang terlibat langsung dengan masyarakat dan penanganam pandemi.
"Lain cerita kalau kemarin beliau puasa (tidak masuk kekuasaan -red), tetap setiap bersama rakyat menjadi simbol tokoh oposisi, simbol perlawanan. Mungkin masih relevan dan moncer bertarung ulang," ujar Pangi, seperti dilansir Republika.
BANYAK DISUKAI PEMBACA :
- Pasrah Transportasi Massal Kembali Dibuka, Walikota Solo: Wong Kelas Saya Cuma RT
- Mengingat Janji Mahfud Md Patuhi Putusan MA Tak Naikkan Iuran BPJS Kesehatan
- Aktivis: Jokowi Tak Punya Empati, Saat Masyarakat Kesulitan Tega Naikkan Iuran BPJS Kesehatan
- Dukung Tes Covid-19 Diperbanyak, Faisal Basri Sindir Para Menteri Jokowi
- Pemuda Muhammadiyah: Menaikkan Iuran BPJS Di Saat Rakyat Sengsara Adalah Bentuk Penindasan Yang Nyata
Komentar
Posting Komentar